Bola.com, Jakarta - Arthur Irawan sempat membuat publik sepak bola Tanah Air heboh pada medio tahun 2013. Saat itu Arthur disebut memperkuat Espanyol B.
Tak lama di Espanyol B, petualangan Arthur Irawan di Spanyol berlanjut. Ia pindah ke sesama klub Spanyol, Malaga B.
Pada tahun 2014, Arthur pindah ke Belgia. Ia mencoba peruntungan di klub bernama SK Beveren. Klub itu ia perkuat sampai tahun 2017 meski ia jarang sekali bermain dengan berbagai alasan.
Reputasi sebagai produk Eropa itu membuat publik penasaran dengan kualitas Arthur Irawan. Kesempatan menyaksikan kemampuan pemain kelahiran tahun 1993 itu terjadi pada tahun 2017 saat ia bergabung dengan Persija Jakarta.
Macan Kemayoran menjadi klub profesional Tanah Air pertama yang dibela Arthur Irawan. Persija sekaligus menandai awal kariernya yang menarik di sepak bola Indonesia.
Persija - PSS
Namun, Arthur Irawan tak banyak dimainkan di Persija Jakarta. Ia sempat tampil sekali untuk Persija pada tahun 2017.
Setelah di Persija, Arthur melanjutkan petualangannya di Borneo FC. Di klub asal Samarinda itu, Arthur pun hanya tampil dua kali di ajang resmi.
Arthur masih belum menyerah, di tahun 2018 ia memperkuat klub kampung halamannya, Persebaya Surabaya. Di klub itu, Arthur bahkan hanya tampil sekali.Ketika memperkuat Badak Lampung di tahun 2019, Arthur pun hanya tiga kali dimainkan.
Selama hampir dua tahun memperkuat PSS Sleman dari tahun 2020 hingga 2022, Arthur pun secara total tampil delapan kali. Sejak pindah ke Persik pada pertengahan musim lalu, Arthur Irawan mendadak menjadi lebih sering bermain. Total, pemain kelahiran 3 Maret 1993 itu telah beraksi 15 kali untuk Macan Putih.
Banyak Posisi
Posisi bermain Arthur berubah-ubah. Awalnya ia adalah seorang bek sayap kanan. Posisi itu ia emban sampai ia memperkuat PSS Sleman di musim lalu.
Sejak memperkuat Persik Kediri, Arthur tiba-tiba berperan sebagai gelandang bertahan. Tak hanya itu, beberapa kali Arthur pun mendapatkan kesempatan menjadi kapten di Persik.
Namun, sejauh ini Arthur masih belum bisa membuktikan mengapa ia layak bermain di posisi gelandang bertahan apalagi menjabat sebagai kapten di Persik Kediri.
Ketika dimainkan, ia kerap kebingungan. Arthur bahkan cukup jarang mendapatkan bola. Tak heran banyak suporter yang mulai gerah dan mempertanyakan keberadaannya di tubuh tim Persik Kediri. Apalagi prestasi Macan Putih di BRI Liga 1 2022/2023 sejauh ini sangat buruk.
Sesuatu yang pernah dialami Arthur Irawan saat masih memperkuat PSS Sleman. Bahkan, saat itu tekanan yang diterima Arthur sangat keras baik di media sosial maupun secara langsung.
Punya Saham di Klub
Arthur Irawan disebut-sebut sebagai founder PT Astar Asia Global (AAG), perusahaan pemilik saham mayoritas sekaligus pengelola Persik Kediri.
Arthur pun disebut-sebut punya peran yang sama di klubnya terdahulu. Termasuk di PSS Sleman dan Badak Lampung FC.
Baru-baru ini Arthur Irawan tampak mulai tidak tahan dengan tekanan yang mengarah kepadanya. Ia pun mengisyaratkan keluar dari Persik Kediri jika terus mendapatkan cacian.
"Diam bukan berarti tidak beraksi. Pikir panjang sebelum membuat tindakan. Sebaiknya, pilih kata-kata yang tepat," ujar Arthur Irawan.
"Semua ada konsekuensi dan semua orang ada batasannya. Kalau kerja keras dan pengorbanan saya tidak diapresiasi, saya memang waktunya hidup tenang dan bahagia," sambung Arthur.