5 Diego Maradona Baru yang Kariernya Malah Terjun Bebas, Duh Gara-gara Tak Kuat Tanggung Beban

oleh Suharno diperbarui 09 Sep 2022, 11:09 WIB
Ekspresi kekecewaan striker Inter Milan asal Argentina Mauro Zarate di laga Liga Champions menghadapi Trabzonspor di San Siro Stadium, 14 September 2011. AFP PHOTO / OLIVIER MORIN

Bola.com, Jakarta - Julukan New Diego Maradona atau Diego Maradona Baru beberapa kali disematkan ke pemain tertentu. Mereka mendapatkan julukan tersebut karena dianggap punya kemampuan istimewa, setidaknya mendekati bakat Maradona. 

Julukan Diego Maradona Baru itu bisa datang dari pelatih, direktur tim, hingga jurnalis. Siapa saja yang pernah mendapat julukan itu? 

Advertisement

Sebut saja Carlos Tevez dan Juan Roman Riquelme, yang menjadi pahlawan di Boca, seperti Maradona. Lalu ada Ariel Ortega dan Angel Di Maria yang memiliki karier panjang dan termasyhur bersama Argentina.

Tetapi ada sejumlah nama yang memiliki julukan Maradona Baru tetapi gagal bersinar lalu namanya menghilang. Mungkin karena faktor beban menyandang julukan tersebut yang menjadi penyebabnya.

Berikut lima pemain yang gagal menyandang gelar Diego Maradona Baru. Mereka sempat bersinar tetapi kemudian kariernya stagnan bahkan kemudian menghilang.

 

2 dari 6 halaman

1. Diego Latorre

Salah satu pemain yang pertama menerima julukan itu adalah Diego Latorre yang hanya sembilan tahun lebih muda dibanding Maradona yang asli. Seperti Maradona, ia bermain untuk Boca Juniors dan bersinar saat berduet dengan Gabriel Batistuta.

Diego Latorre juga pernah membawa Argentina juara Copa America 1991. Setelah itu, Latorre menyusul Batistuta pindah ke Liga Italia.

Ketika Batistuta jadi legenda, karier Latorre stagnan bahkan tidak pernah dipanggil lagi oleh Timnas Argentina. Dia gagal bersaing di Italia lalu pindah ke klub Spanyol dan kembali ke lagi ke Boca hingga akhirnya jadi komentator di ESPN.

 

3 dari 6 halaman

2. Mauro Zarate

Mauro Zarate (kanan). (AP Photo/Nigel French)

Nama Mauro Zarate melambung saat membawa Argentina menjuarai Piala Dunia U-20 2007. Zarate bahkan disebut memiliki kemampuan seperti Maradona dan Messi.

Di level klub bersama Lazio pada 2009, Zarate juga mampu menunjukan kualitasnya. Sayangnya, dia sering pindah-pindah klub yang membuatnya harus lama beradaptasi dengan klub baru.

Zarate memutuskan untuk pindah ke Argentina lagi bersama Boca Junior. Tahun lalu, akhirnya dia pindah ke Liga Brasil bersama America Mineiro lalu tahun ini balik ke Argentina lagi bersama Platense.

 

4 dari 6 halaman

3. Carlos Marinelli

6. Carlos Marinelli - Mungkin dirinya sebagai pesepak bola Argentina yang paling salah mendapat julukan The Next Maradona. Dirinya tampil memukau bersama Boca Juniors namun saat pindah ke Middlesbrough kemampuannya menurun drastis. (AFP/Steve Parkin)

Bersama tim Boca Junior  U-19, Carlos Marinelli melakoni uji coba dengan sejumlah tim Inggris. Pada 1999, bakatnya kemudian dilirik oleh Middlesbrough.

Manajer Middlesbrough, Bryan Robson, bahkan menyebutnya sebagai Maradona Baru. "Bocah itu memiliki potensi besar. Semua orang yang telah melihatnya dan setuju bahwa dia pemain terbaik di usianya yang pernah mereka lihat," ujarnya.

Tetapi, Marinelli hanya berlaga dalam 43 penampilan dan mencetak tiga gol selama empat musim bersama Boro. Marinelli kemudian pindah-pindah klub hingga pensiun pada 2014.

 

5 dari 6 halaman

4. Andres D'alessandro

5. Andres D'Alessandro - Ketika muda D'Alessandro memiliki kemampuan di atas rata-rata, sehingga dirinya mendapat label The Next Mardona. Namun ternyata prestasinya tidak berkembang, dirinya hanya sempat 28 kali membela Argentina. (AFP/Daniel Garcia)

Andres D'alessandro berpostur pendek serta dominan dengan kaki kiri dan banyak orang menyebutnya istimewa saat menggiring bola. Tetapi D'alessandro tidak pernah menorehkan prestasi yang luar biasa.

D'alessandro hanya memperkuat sejumlah tim kecil di Jerman, Inggris, dan Spanyol hingga kembali ke Argentina. Penampilannya di sejumlah klub itu juga biasa-biasa saja.

 

6 dari 6 halaman

5. Cristian Colusso

Karier Cristian Colusso melejit saat membawa Rosario Central memenangi Copa Libertadores 1995. Setelah mendapat julukan Maradona Baru, Colusso pindah ke Sevilla pada 1996.

Namun pindah ke Eropa justru membuat kariernya terjun bebas dan hanya main enam kali di Sevilla. Dia akhirnya pulang kampung dengan karier yang juga biasa-biasa saja dan memutuskan pensiun pada 2008.

Sumber: Planet Football

 

Berita Terkait