Kenangan Firman Utina di Piala AFF 2010: Disuntik Pereda Sakit hingga Tuduhan Pengaturan Skor

oleh Hery Kurniawan diperbarui 13 Sep 2022, 09:30 WIB
Timnas Indonesia - Firman Utina (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Piala AFF 2010 selalu menarik untuk dibicarakan. Di ajang itu, penampilan Timnas Indonesia begitu apik sampai babak semifinal.

Namun, di babak final penampilan Garuda justru melempem. Terutama di laga final leg pertama dimana mereka kalah 0-3 di kandang Malaysia. Kondisi itu membuat kemenangan Timnas Indonesia 2-1 pada leg kedua tak berguna.

Advertisement

Firman Utina adalah gelandang andalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Firman memiliki beberapa cerita menarik di ajang dua tahunan itu.

Cerita yang pertama adalah ketika ia mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) di laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020 melawan Filipina. Untuk membuatnya tetap tampil di dua leg babak final, Firman harus mendapatkan injeksi pereda rasa sakit.

"Di Piala AFF 2010 itu saat bertanding melawan Filipina saya kena ACL dan harus operasi. Pada saat cedera itu dokter Mulki datang, dia bilang saya harus operasi," ujar Firman di kanal Youtube Sport77 Official belum lama ini.

"Saya tanya ke Coach Riedl, apakah masih butuh tenaga saya. Dia bilang jelas tim masih butuh tenaga saya tapi kalau keadaan seperti itu ya tidak bisa. Lalu ada solusi dari dokter saya mendapatkan injeksi," sambung Firman.

2 dari 5 halaman

Gagal Penalti di Final

Penyerang Malaysia, Safee Sali, berusaha melewati kapten Timnas Indonesia, Firman Utina, pada final leg pertama Piala AFF 2010. (AFP/Kamarul Akhir)

Timnas Indonesia kalah 0-3 di final leg pertama Piala AFF 2010 dari Malaysia. Kesempatan untuk comeback di leg kedua yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta terbuka lebar.

Saat itu, Garuda mendapatkan hadiah tendangan penalti di awal babak pertama. Namun, Firman gagal mengeksekusi tendangan penalti itu dengan baik.

Pemain yang identik dengan nomor punggung 15 itu mengarahkan bola ke sebelah kiri gawang Malaysia. Namun, Khairul Fahmi Che Mat yang saat itu menjadi kiper Malaysia berhasil menangkap tendangan Firman.

3 dari 5 halaman

Penjelasan Firman Utina

Eks pemain Timnas Indonesia, Firman Utina. (Tangkapan Layar Kanal Youtube Sport77 Official)

Firman pun mengungkapkan sebenarnya ia bukan eksekutor penalti di laga itu. Ia harus maju sebagai eksekutor lantaran beberapa pemain lain tidak berani maju untuk mengambil tendangan penalti itu.

"Eksekutor penalti sudah dipilih sejak sesi latihan. Penendang pertama adalah Bambang Pamungkas kemudian ada Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim," jelas Firman.

"Saya tidak ada bagian dari situ, tiba-tiba dua pemain itu tidak mau mengambil penalti. Saya yang heran, saya tidak berlatih tendangan penalti tapi saya harus ambil," lanjutnya.

4 dari 5 halaman

Bantah Adanya Pengaturan Skor

Mantan pemain Timnas Indonesia, Firman Utina, mengembangkan usaha konveksi bernama FU15 di Kawasan Sadangserang, Kota Bandung. (Bola.com/Erwin Snaz)

Gagalnya tendangan penalti Firman Utina di laga leg kedua itu menjadi hal yang masih sering dibicarakan sampai saat ini. Termasuk apa yang terjadi di sepanjang laga leg pertama di Stadion Bukit Jalil.

Penalti yang gagal dari Firman itu disebut sebagai salah satu skenario pengaturan skor di laga final itu. Firman dengan tegas membantah hal itu.

"Saya tegaskan sekarang nggak ada pengaturan skor, kalau ada tolong sebutkan siapa, sehingga tidak ada tanda tanya terus di situ," tandasnya.

5 dari 5 halaman

Banyak yang Kecewa

Mantan Pemain Timnas Indonesia, Firman Utina, memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, kamis (20/12). Para pemain tersebut membantah terlibat pengaturan skor di Piala AFF 2010. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Firman merasa beragam teori itu muncul karena banyak orang yang kecewa dengan gagalnya Timnas Indonesia menjadi juara di Piala AFF 2010. Lagipula, Firman juga merasa tidak akan berani mengkhianati cita-citanya sebagai pemain Timnas Indonesia yang sudah ia pupuk sejak masih kecil.

"Saya rasa orang kecewa banyak, hak mereka untuk berbicara macam-macam. Intinya kami berjuang dalam dasar dari kecil berlatih tujuan kami ya untuk bisa bermain di Timnas. Karena itu level tertinggi dalam menjadi pemain sepak bola," tegas Firman Utina.

Sumber: Youtube Sport77 Official

Berita Terkait