Bola.com, Sidoarjo - Suporter Persebaya Surabaya atau yang dikenal dengan Bonek, tak bisa membendung kekecewaannya setelah tim kesayangannya kalah 1-2 dari RANS Nusantara FC dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/23 di Gelora Delta, Sidoarjo, (15/9/2022) petang WIB.
Klub berjulukan Green Force tersebut sejatinya unggul terlebih dulu lewat tembakan Sho Yamamoto pada menit ke-28. Tetapi di babak kedua, Persebaya justru kepayahan dengan serangan balik tim tamu.
Kegagalan Silvio Junior mengeksekusi peluang emas di pertengahan babak kedua harus dibayar mahal. Edo Febriansyah berhasil membalikkan keadaan lewat golnya pada menit ke-64 dan 88, membuat Persebaya kalah di kandang sendiri.
Sontak selepas wasit Wawan Rafiko meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, Bonek langsung mencoba bergerak ke tengah lapangan. Awalnya situasi berhasil dicegah oleh barisan keamanan, tetapi amuk massa akhirnya tak terbendung.
Jebol Pagar Pembatas
Berdasarkan pantauan Bola.com, Bonek yang berada di tribun utara, selatan dan timur berhasil menjebol pagar pembatas. Mereka lantas melakukan vandalisme terhadap papan iklan dan menggulingkan bangku cadangan.
Suporter juga membentangkan spanduk berisi kritikan kepada M. Hidayat dkk. Mereka menuliskan "Ojok ita itu Persebaya. Seng enak maine dilereni fafifu'e" (Jangan begitu-begitu Persebaya. Yang enak mainnya, diakhiri banyak bicara).
Alibi Aji Santoso
Pelatih Persebaya, Aji Santoso mengaku memahami kekecewaan suporter. Tetapi ia menilai anak asuhnya sudah bermain semaksimal mungkin dengan formasi darurat yang ia turunkan.
"Saya juga menyadari suporter kecewa karena kami tahu kami kalah. Tetapi kami turun dengan pemain belakang baru semua artinya tidak dalam komposisi ideal di belakang. Tanpa (Rizky) Ridho dan (Leo) Lels, kami tak memliki leader," jelasnya.
"Cuma meskipun tidak dalam kompsisi ideal, dengan komposisi darurat ini justru kami main tidak jelek. Tetapi tak ada leader di lini belakang dan peluang (emas) yang enggak masuk," sesal pelatih berusia 52 tahun itu.
Siap Bertanggung Jawab
Tuntutan suporter agar Aji mundur pun turut bergelora di penghujung pertandingan. Mereka menuntut Persebaya melakukan evaluasi menyeluruh sebelum menghadapi Arema FC pada pekan selanjutnya.
"Saya siap bertanggung jawab, (meski) kontrak saya sampai 2024. Jadi apapun yang jadi keputusan manajemen harus bertanggung jawab karena saya sebagai pelatih kepala," tegasnya.
"Tetapi harus dilihat juga perjalanan tim ini. Lihat komposisi main juga. Jadi banyak sisi dan aspek. Tetapi sebagai pelatih saya siap bertanggung jawab," tandas pelatih asal Malang itu.