Bola.com, Jakarta - Belanda menyambangi Piala Dunia 2022 Qatar dengan satu tekad : juara! Tiga kali gagal di final membuat Der Oranje tak ingin lagi pulang ke kampung halaman dengan kepala tertunduk.
Setelah Piala Dunia 1934 dan 1938, Belanda absen di perhelatan terakbar. Lama menghilang, mereka ambil bagian lagi di Piala Dunia 1974 di Jerman Barat. Diarsiteki si jenius Rinus Michels, Belanda yang awalnya kurang diunggulkan, merangsek ke final.
Pada partai puncak, memiliki motor Johan Cruyff, Belanda dengan total football-nya siap menghempaskan Jerman Barat. Jika berhasil, situasi ini bisa menorehkan sejarah pertamanya di pentas paling bergengsi.
Kena Kejutan
Namun, apa yang terjadi selanjutnya sungguh di luar dugaan. Unggul lebih dulu lewat gol kilat Johan Neeskens pada menit kedua, Belanda akhirnya rubuh 1-2. Jerman Barat yang tak ingin kehilangan muka di depan pendukungnya membenamkan lawannya via aksi Paul Breitner dan Gerhard "Gerd" Müller.
Empat tahun berselang di Argentina, The Flying Dutchmen kembali berdiri di final dengan harapan tak lagi diterpa prahara. Tapi, nasib baik kembali tak berpihak. Armada Ernst Happel dihajar Argentina 1-3.
Untuk kali ketiga, di Piala Dunia 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan, Der Oranje yang dibidani Bert van Marwijk merengkuh partai puncak. Pendukung berharap, kutukan segera berakhir.
Asa Fans
Sial, mereka kembali terjungkal, kalah 0-1 dari Spanyol. Andrés Iniesta memastikan kemenangan La Furia Roja saat duel yang melelahkan itu memasuki menit ke-116. Mereka lalu dijuluki, tepatnya disindir, sebagai "Raja Tanpa Mahkota".
Tak hanya fans,, Louis van Gaal yang kembali dipercaya sebagai nakhoda, juga sudah muak dengan rentetan kegagalan. "Ya, saya pikir seperti itu," jawabnya ketika ditanya apakah Belanda bisa memenangkan Piala Dunia 2022.
Mantan bos Barcelona dan Manchester United yakin, skuadnya punya dua syarat untuk menjadi juara. Poin tersebut adalah kualitas kepemimpinan serta karakter permainan. "Saya memiliki keduanya," tegas Louis van Gaal.
Belanda, bisa dibilang, berada di grup empuk. Bersama Ekuador, Senegal, dan tuan rumah Qatar, Belanda terlihat lebih mentereng di Grup A. Mereka mengawali perjalanan dengan bentrok kontra Ekuador.
Pemain Bintang: Frenkie de Jong
Jadi incaran banyak klub beken adalah bukti kalau De Jong pemain paten. Manchester United bahkan belum mau menyerah memburu gelandang petarung 25 tahun kepunyaan Barcelona itu.
De Jong gagal didaratkan ke Old Trafford musim ini, karena sang pemain memang masih ingin berada di Camp Nou. Selain itu, MU juga masih pikir-pikir terkait mahar 73 juta pounds (Rp1,2 triliun) yang disodorkan petinggi Blaugrana.
Secara pencapaian di klub, De Jong memang masih kalah moncer dari beberapa koleganya di timnas, katakanlah seperti Matthijs de Ligt (eks Juventus yang kini memperkuat Bayern Munich) dan Virgil van Dijk (Liverpool).
Sejak kedatangannya ke Barcelona, de Jong baru memetik satu trofi, Copa de Rey 2020/2021. Sebelumnya, bersama Ajax, dia memenangkan Eredivisie 2018/2019 serta KNVB Cup 2018/2109.
Di Qatar nanti, De Jong diharapkan bisa memberikan kontribusi besar sekaligus meneruskan peran pendahulunya di posisi yang sama macam Clarence Seedorf serta Wesley Sneijder.
Kualitas Oke
Van Gaal sama sekali tak ragu. "Saya sama sekali tak meragukannya. Dia memiliki kualitas ekstra," puji Van Gaal.
"Dia selalu bermain bagus untuk tim nasional. Kami mencoba memainkannya dengan kekuatannya," imbuh pelatih gaek 71 tahun.
Xavi, pelatih De Jong di Barcelona, ikut menyanjung. "Dia pemain jenius. Dia punya kualitas dan permainannya fenomenal," kata Xavi.
Perannya yang sangat besar di Qatar membuat De Jong masuk daftar pemain kunci. Tak berlebihan kiranya jika dia disetarakan dengan Van Dijk, Denzel Dumfries, De Ligt, juga Memphis Depay.
Sukses tidaknya Belanda mengkhiri kutukan kali ini, tentunya tak lepas dari performa De Jong. Doe het, De Jong!
Profil Pelatih : Louis van Gaal
Ia akan hadir di Piala Dunia 2022 dengan status satu di antara pelatih tertua. Faktor pengalaman menjadikan sosok Louis van Gaal sangat pantas memimpin Timnas Belanda di Qatar 2022.
Asa tinggi sudah menyeruak di dalam dada para fan Timnas Belanda. Fakta Louis van Gaal pernah membawa Belanda nyaris juara, membuat mereka punya keyakinan.
Setidaknya, Louis van Gaal sudah punya resep jitu berkat kenyataan tak mengenakkan pada 2014. Jika melihat performa pada saat kualifikasi Piala Dunia 2022, ada pembuka untuk merealisasikan mimpi menjadi jawara.
Kala berada di Grup G, Belanda tampil dominan. Mereka lolos sebagai peringkat teratas setelah menorehkan 7 kemenangan dan hanya mencicipi sekali kekalahan.
Tak hanya itu, modal berharga selama kualifikasi adalah ketajaman dalam menjebol jala musuh. Total 38 gol sudah memberikan jaminan Timnas Belanda bakal tampil beringas selama di Piala Dunia 2022.
Kini, publik pecinta Timnas Belanda bakal menunggu apa yang bisa diperbuat Louis van Gaal. Satu pertanyaan penting, apakah ia akan gagal atau bisa menorehkan tinta emas?. Kita tunggu saja.