Bola.com, Jakarta - Jacksen Tiago adalah satu di antara pengagum kehebatan Zanadin Fariz saat mencetak gol indah untuk Timnas Indonesia U-20 mengalahkan Hongkong 5-1 pada kualifikasi Piala Asia U-20 yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (16/9/2022).
Diakui atau tidak, kemunculan Zanadin Fariz berkat tangan dingin, kejelian, dan keberanian Jacksen Tiago mengorbitkannya di tim senior Persis musim ini.
Menurut Jacksen, Zanadin Fariz atau biasa disapa Ucil karena postur tubuhnya yang mungil merupakan pemain dengan kepercayaan diri tinggi.
"Zanadin Fariz adalah seorang pemain modern yang punya kepercayaan diri tinggi dalam bermain," katanya.
Bakatnya Sudah Terlihat di Usia Dini
Jacksen Tiago yang telah berpisah sebagai pelatih di Persis ini mengungkapkan sejak pertama kali gabung team senior, Zanadin Fariz telah menunjukan beberapa kelebihannya.
"Dia masih berusia 18 tahun. Tapi dia sudah mampu menunjukkan inteligensinya, daya jelajah, tenaga, dan skill olah bola di atas rata-rata pemain Indonesia," tuturnya.
Dari pengamatan dan pengalaman seorang pelatih, Jacksen pun memberi menit bermain kepada Ucil, panggilan karib Zanadin Fariz.
"Setelah melihat kelebihannya, di situlah saya mulai berikan menit bermain di partai besar yaitu pada ujicoba melawan Persebaya dan PSS Sleman di Piala Presiden. Ternyata Ucil menjawabnya dengan bermain bagus," jelasnya.
Bakal Jadi Pemain Besar
Tujuan Jacksen Tiago memainkan Ucil untuk menguji ketangguhan mentalnya tampil di hadapan puluhan ribu penonton.
Soal gol Ucil menit ke-43 di gawang Hong Kong, Jacksen menilai bila gelandang energik ini telah memperlihatkan semua kelebihan yang dimilikinya.
"Jawaban dari Ucil sangat luar biasa dan sukses. Itu sebuah tanda bahwa dia akan menjadi pemain besar nantinya," ujarnya.
Teringat Sosok Taufiq
Pengamatan dan perlakuan Jacksen terhadap Zanadin Fariz pernah dilakukannya kepada M. Taufiq saat melatih Persebaya pada 2005 lalu.
"Satu hal yang menarik buat saya pribadi. Sejak awal menurunkan Ucil, saya terinspirasi pada saat saya jadi pelatih Persebaya di tahun 2005. Saat itu, saya dikritik keras saat menurunkan Taufiq (sekarang main di Persik)."
"Karena Ucil dan Taufiq berpostur mungil. Saya punya keyakinan, jika saya bisa mengorbitkan Taufiq di Persebaya, maka saya juga bisa memunculkan Ucil untuk Persis," ungkapnya.
Baca Juga
Maarten Paes Jadi Duta Makanan Indonesia, Kenalkan Bubur Ayam ke Pacar, Rating 9 dari 10
Cerita Legenda Chelsea Temukan Bakat Hokky Caraka: Dulunya Bek dan Diubah Jadi Striker, Bangga Masuk Timnas Indonesia
'Derbi Indonesia' pada Laga NEC Nijmegen Vs FC Utrecht, Calvin Verdonk Dkk Takluk dari Timnya Ole Romeny