Bola.com, Jakarta - Saatnya untuk kembali juara. Ya! Timnas Argentina bertekad menjadi yang terbaik di Piala Dunia 2022 Qatar.
Terakhir, La Albiceleste memenangkannya bersama sang legenda abadi, Diego Maradona, di Piala Dunia 1986. Itu adalah suskes terbesar pertama Timnas Argentina di luar kandang setelah pesta kemenangan Piala Dunia 1978 di Estadio Monumental, Buenos Aires.
Di edisi 1990 dan 2014, Argentina melaju ke final. Dalam dua partai pamungkas tersebut, Tim Tango tumbang di kaki musuh besarnya: Jerman.
Jika sejarah adalah soko guru terbaik, maka kini saatnya bagi Lionel Messi cs untuk kembali ke jalur juara. Kutukan, kesialan, atau apa pun namanya harus segera diakhiri.
"Kami akan berjuang melawan siapa saja. Tim ini dibangun dengan penuh harapan dan tujuan yang jelas," kata Messi, menebar ancaman.
Jelaslah sudah, La Albiceleste siap bertarung habis-habisan dan emoh meremehkan lawan. Termasuk ketika Timnas Argentina melakoni tiga laga Grup C kontra Arab Saudi, Meksiko, dan Polandia.
Pemain Bintang: Lionel Messi
Bisa jadi, Lionel Messi menjadi pemain yang sangat dinanti di Piala Dunia 2022. Sederet bintang beken lain memang akan wara-wiri di Qatar. Sebut saja Cristiano Ronaldo (Portugal), Harry Kane (Inggris), Luka Modric (Kroasia), Son Heung-min (Korea Selatan), dan Karim Benzema (Prancis).
Namun, tanpa bermaksud menafikan mereka, Messi masih lebih punya magnet. Meski sudah berusia 35 tahun, Messi tua-tua keladi. Pemain kelahiran 24 Juni 1987 itu masih jadi tumpuan sekaligus andalan di Paris Saint-Germain.
Panen gelar di klub, Messi justru belum pernah memenangi Piala Dunia. Itulah kenapa dia selalu dibanding-bandingkan dengan legenda Argentina, Diego Maradona. Maradona, dalam kapasitasnya sebagai bintang dan kapten La Albiceleste, memenangi Piala Dunia 1986.
Ini merupakan momen tepat bagi La Pulga untuk menorehkan sejarah. "Kami adalah tim yang bisa menyulitkan tim mana pun, bahkan tim terbaik. Berangkat dari sana, segalanya hanya bisa ditentukan lewat permainan," kata Messi. Do it, Messi!
Profil Pelatih: Lionel Scaloni
Berusia 44 tahun, Scaloni merupakan mantan pemain yang kini menjadi pelatih. Dia pernah cukup lama di Italia, bermain untuk Lazio dan Atalanta. Dia juga eks penggawa Timnas Argentina, walau tak sebeken Javier Zanetti, Gabriel Batistuta, atau Juan Sebastián Veron.
Scaloni dipercaya menukangi Tim Tango sejak 2018, menggantikan Jorge Sampaoli. Di bawah arahannya, Messi dkk berhasil menjadi yang terbaik di Copa America 2021. Sebuah pencapaian yang hebat, mengingat Scaloni pelatih termuda saat itu.
Bagaimana kans di Qatar? Tak mudah tentunya. Akan tetapi, Scaloni punya kans besar untuk menyamai pencapaian spektakuler dua pendahulunya yang berjaya di Piala Dunia 1978 dan 1986 yakni César Luis Menotti serta Carlos Bilardo. Bisa, Scaloni?
Perkiraan Skuad
- Kiper: Emiliano Martinez (Aston Villa), Juan Musso (Atalanta), Franco Armani (River Plate), Geronimo Rulli (Villarreal).
- Bek: Cristian Romero (Tottenham), Nicolas Otamendi (Benfica), Lisandro Martinez (Ajax), Marcos Senesi (Feyenoord), Nehuen Perez (Udinese), German Pezzella (Real Betis), Juan Foyth (Villarreal), Gonzalo Montiel (Sevilla), Nahuel Molina (Udinese), Marcos Acuna (Sevilla), Nicolas Tagliafico (Ajax).
- Tengah: Leandro Paredes (PSG), Guido Rodriguez (Real Betis), Giovani Lo Celso (Tottenham), Exequiel Palacios (Leverkusen), Rodrigo De Paul (Atletico Madrid), Papu Gomez (Sevilla), Angel di Maria (PSG), Nicolas Gonzalez (Fiorentina).
- Depan: Lionel Messi (PSG), Lautaro Martinez (Inter Milan), Paulo Dybala (Juventus), Joaquin Correa (Inter Milan), Angel Correa (Atletico Madrid), Julian Alvarez (River Plate).
Jadwal Pertandingan di Piala Dunia 2022
Selasa, 22 November 2022
- Argentina vs Arab Saudi (Lusail Iconic Stadium)
Minggu, 27 November 2022
- Argentina vs Meksiko (Lusail Iconic Stadium)
Kamis, 1 Desember 2022
- Argentina vs Polandia (Stadium 974)
Road to Qatar
Di babak kualifikasi zona CONMEBOL, Argentina tampil cukup mengesankan. Mereka finis di posisi kedua. Mungkin yang bisa jadi catatan adalah Argentina masih terlihat kepayahan bersua rival terberatnya Brasil yang akhirnya mengunci posisi puncak.
Duel lanjutan kedua raksasa ini sempat dihentikan satgas COVID-19 Brasil karena empat pemain Argentina dianggap melanggar protokol kesehatan. FIFA kemudian memutuskan membatalkan duel, mengingat persiapan kedua tim yang mepet jelang Piala Dunia 2022.
- 8/10/2020 Argentina 1 - 0 Ekuador
- 13/10/2020 Bolivia 1 - 2 Argentina
- 12/11/2020 Argentina 1 - 1 Paraguay
- 17/11/2020 Peru 0 - 2 Argentina
- 3/6/2021 Argentina 1 - 1 Chile
- 8/6/2021 Paraguay 0 - 2 Argentina
- 2/9/2021 Venezuela 1 - 3 Argentina
- 9/9/2021 Argentina 3 - 0 Bolivia
- 7/10/2021 Paraguay 0 - 0 Argentina
- 10/10/2021 Argentina 3 - 0 Uruguay
- 14/10/2021 Argentina 1 - 0 Peru
- 12/11/2021 Uruguay 0 - 1 Argentina
- 16/11/2021 Argentina 0 - 0 Brasil
- 27/1/2022 Chile 1 - 2 Argentina
- 1/2/2022 Argentina 1 - 0 Kolombia
- 25/3/2022 Argentina 3 - 0 Venezuela
- 29/3/2022 Ekuador 1 - 1 Argentina
Sumber: FIFA, berbagai sumber