Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Javier Roca ternyata tak cuma memperbaiki performa Singo Edan secara taktik. Tapi juga hal lain di luar lapangan.
Beberapa persoalan di era pelatih terdahulu, Eduardo Almeida coba dianalisis. Satu di antaranya makanan yang dikonsumsi pemain.
Ketika masih ditangani Eduardo Almeida, dia memberikan kelonggaran kepada pemain. Pelatih asal Portugal ini menganggap pemainnya sudah profesional dan tidak perlu diatur terkait konsumsi makanannya.
Namun, Roca melihat di Arema FC harus tetap ada pengawasan untuk makanan.
Kontrol di Mes
Sebelum era Roca, ada beberapa kasus pemain mengalami diare menjelang pertandingan sehingga mereka harus absen. Seperti yang dialami Abel Camara pada laga pertama lawan Borneo FC. Begitu juga dengan Adilson Maringa saat tandang ke markas PSM Makassar.
“Pelatih mengingatkan dan memperketat tentang makanan. Komposisinya harus benar. Tidak boleh terlalu berlemak, berminyak dan harus bersih. Kan beberapa pemain pernah kena diare setelah makan di luar,” kata Dokter Arema, Nanang Tri Wahyudi.
Informasi yang diterima Bola.com, Roca juga mengontrol makanan yang disiapkan di mes pemain. Juru masak tim tidak boleh banyak menyediakan makanan berminyak. Lauk yang disiapkan juga tidak boleh banyak mengandung tepung.
Minimalkan Risiko
Jika semua itu diterapkan dengan baik, mantan pelatih Persik Kediri ini optimistis anak buahnya akan selalu bugar. Risiko sakit bisa diminimalikan.
Apalagi sakit diare menjelang pertandingan karena itu sangat merugikan tim mengingat pelatih sudah menyiapkan strategi jauh-jauh hari. Apalagi, jika sampai kehilangan pemain asing. Dimana mereka diharapkan bisa memberikan kontribusi besar di pertandingan.
Sulit Mengontrol Makanan di Luar Mes
Dalam keseharian, pemain Arema hanya sekali makan bersama di mess. Biasanya dilakukan setelah latihan. Selebihnya, mayoritas pemain makan di rumah masing-masing. Karena hanya segelintir pemain yang tinggal di mess.
Ini yang membuat tim pelatih maupun dokter tim sulit mengontrolnya. Ketika pemain sudah keluar dari mes. Sehingga kesadaran pemain yang harus diutamakan. Sedangkan pemain yang tinggal didalam mess, tentu lebih mudah mengontrolnya. Karena makanan sudah disiapkan juru masak sendiri.