Bola.com, Jakarta - Jacksen Tiago sudah sangat lama berkarier di Indonesia. Pria asal Brasil itu sudah mencoba kerasnya sepak bola Indonesia sejak tahun 1994.
Petrokimia Putra adalah klub Indonesia pertama yang diperkuat Jacksen. Di tahun 1994 itu, Jacksen Tiago datang ke Gresik bersama rekan senegaranya, Carlos De Mello.
Kepada kanal Youtube Sport77 Official, Jacksen menceritakan pengalaman menarik ketika ia pertama kali datang ke Gresik. Dengan postur yang memang mirip dengan Mike Tyson, Jacksen sempat dikira seorang petinju oleh salah seorang pengurus Petrokimia.
"Saya sama Carlos (De Mello) pilihan terakhir bagi Petrokimia. Salah satu pengurus Petrokimia bilang ketika pertama kali lihat saya seperti petinju, ketika melihat Carlos seperti bencong. Mereka ragu dengan kami saat itu," kata Jacksen Tiago sembari tertawa.
Musim yang Hebat
Namun, keraguan manajemen Petrokimia itu terbayar. Jacksen dan Carlos De Mello menjadi pilar utama klub tersebut yang bisa menembus final Liga Indonesia musim 1994/95.
"Ternyata kami bisa bawa Petrokimia sampai final," sambungnya.
Gagal ke Malaysia
Jacksen Tiago pun menceritakan awal mula ia menjalani karier di Indonesia. Saat itu ia tergabung ke dalam sebuah agensi bersama dengan pemain Brasil lain yang sempat pula bermain di Indonesia.
“Saya, Carlos De Mello, Da Costa, Gomes De Oliviera, kami punya agen yang sama. Terus dia tawarkan kepada kami, jika bisa tembus ke kasta tertinggi Brasil, kami akan dibawa ke luar negeri. Dia tidak sampaikan kemana. Ya kami ikut saja, kami bikin paspor, awalnya ke Portugal, setelah itu katanya ke Malaysia," jelas Jacksen.
Tujuan awal yang sebenarnya ke Malaysia tidak terwujud. Perubahan tujuan itu terjadi saat mereka transit di Singapura.
"Sampai di Singapura, tujuan awal kami tetap Malaysia. Terus ada agen lagi dari Swiss dia sampaikan kami akan bermain di Indonesia. Akhirnya kami semua down, karena kami tidak tahu sepak bola Indonesia. Yang kami tahu dari Indonesia itu Bali, surfing," kenangnya.
Debut Tak Mengenakkan
Jacksen F. Tiago dan Carlos De Mello pada akhirnya tetap memilih Indonesia sebagai pelabuhan karier mereka saat itu. Keduanya memperkuat klub yang sama yakni Petrokimia Putra.
Debut pertama Jacksen di Petrokimia Putra terjadi di Januari 1995. Saat itu, Petrokimia bertandang ke markas Gelora Dewata.
Jacksen mendapatkan pengalaman tidak mengenakkan di laga itu. Petrokimia kalah dari Gelora Dewata berkat gol dengan tangan yang dicetak oleh pemain Gelora Dewata.
"Debut lawan Gelora Dewata, Januari 1995. Itu kecurangan wasit yang membuat kami kalah. Gol mereka dicetak dengan tangan. Tapi bersyukur, Tuhan berkati saya bisa tetap bertahan disini sampai sekarang," tandasnya.
Sumber: Kanal Youtube Sport77 Official