Erick Thohir Buka-bukaan soal DC United: Lepas Saham Klub NBA, Datangkan Wayne Rooney, Akhirnya Dijual

oleh Hery Kurniawan diperbarui 25 Sep 2022, 19:00 WIB
Di luar lapangan, pemilik klub DC United, Erick Thohir berbincang akrab dengan pelatih Ben Olsen (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah).

Bola.com, Jakarta - DC United adalah satu di antara klub legendaris di Amerika Serikat, terutama pada era 1990-an dan awal 2000-an. DC pernah empat kali meraih gelar MLS Cup di era tersebut.

Namun, setelah itu DC United sempat mengalami krisis keuangan yang diikuti krisis performa. Hal itu yang membuat Erick Thohir tertarik membeli saham mayoritas DC pada tahun 2012.

Advertisement

"Saya mengambil alih DC karena mereka punya historis besar. Tapi secara performance dan keuangan rontok saat itu," kata Erick di kanal Youtube Helmy Yahya Bicara.

2 dari 5 halaman

Alasan Sejarah

Belum diketahui berapa lama durasi kontrak yang diterima Wayne Rooney sebagai pelatih DC United maupun besaran nilai kontrak pelatih berusia 36 tahun tersebut. (AFP/Roberto Schmidt)

Selain itu, negara bagian Virginia di Amerika Serikat kebetulan tidak banyak memiliki klub besar. Bahkan, DC United adalah satu-satunya klub asal wilayah tersebut yang berlaga di MLS.

"Setelah itu kita melihat DC itu ibu kota kemudian soal sejarah. Virginia itu kosong klub sepak bolanya, saya pikir menarik," lanjut Erick.

Namun, Erick Thohir tak serta-merta bisa membeli saham mayoritas DC United saat itu.

3 dari 5 halaman

Jual Saham 76ers

Duel sengit semifinal Wlayah Timur NBA antara Philadelphia 76ers melawan Miami Heat (AFP)

Sosok yang pernah menjadi ketua Perbasi itu harus menjual sahamnya di klub NBA, Philadelphia 76ers.

"Akhirnya kami pilih DC, saya jual 76ers 16 persen lalu kita ke DC punya saham 84 persen," ujarnya.

Hasil kerja keras Erick Thohir di DC United pun terlihat. Kini klub yang identik dengan warna hitam itu sudah mulai bersaing di level yang lebih tinggi di MLS.

"Setelah itu memang membuat tim ini lebih baik. Setelah kita perbaiki kan lumayan, mulai di papan tengah," sambungnya.

 

4 dari 5 halaman

Bawa Bintang

DC United bukanlah klub yang asing bagi Wayne Rooney, sebab ia pernah bergabung bersamanya sebagai pemain di tahun 2018 dan 2019. Bersama DC United, ia total tampil dalam 52 laga dengan torehan 25 gol dan 14 assist. (AFP/Getty Images/Vaughn Ridley)

Perlahan, DC United pun berkembang menjadi klub yang lebih mapan. Erick Thohir pun mulai berani memboyong para pemain yang menjadi langganan Timnas Amerika Serikat.

Setelah itu, DC semakin berkembang. Mereka pun kini bisa memiliki stadion sendiri dengan nama Audi Field. Stadion itu dibangun pada tahun 2017 dengan kapasitas 20.000 tempat duduk.

"Lalu kami ambil pemain yang menjadi andalan Timnas Amerika Serikat. Kemudian ada kesempatan pindah dan membangun stadion sendiri," jelas Erick.

5 dari 5 halaman

Alasan Menjual Klub

Setelah semakin mapan dan memiliki stadion, Erick mulai berani memboyong bintang. Wayne Rooney diboyong DC pada tahun 2018.

Setelah sukses memperbaiki DC United, membangun stadion dan mendatangkan Wayne Rooney, Erick Thohir memutuskan untuk menjual klub tersebut.

"Akhirnya bangun stadion, Alhamdulillah jadi. Itulah momen kita mengambil risiko pemain bintang, yakni Wayne Rooney. Ada tawaran, saat itu ya kami jual," tandasnya.

Berita Terkait