Bola.com, Jakarta Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, optimistis rider Aprilia Racing, Aleix Espargaro, untuk menjuarai MotoGP 2022.
Espargaro gagal meraih poin di Seri Jepang akibat masalah setup elektronik pada motor RS-GP miliknya. Tapi, Marquez yakin Espargaro akan bangkit dari keterpurukan ini.
Dalam balapan di Jepang, Minggu (25/9/2022), Espargaro sejatinya start keenam, unggul dari Fabio Quartararo dan Pecco Bagnaia yang masing-masing start dari posisi 9 dan 12.
Namun, saat lap pemanasan, Espargaro menyadari timnya lupa menghapus setup hemat bahan bakar dari motornya sehingga tak bisa melaju lebih dari 100 km/jam. Alhasil, Espargaro masuk pit, ganti ke motor kedua, dan harus start dari pitlane. Ia pun hanya finis di posisi 16 dan pulang tanpa poin.
Balas Dendam di Thailand
Marquez yakin kesedih Espargaro tak akan berlangsung lama. Espargaro dikenal sebagai rider yang gigih, Marquez yakin ia bakal balas dendam di Seri Thailand.
"Ada dua cara menghadapi kendala macam ini. Pertama, menyerah. Namun, saya rasa Aleix takkan begitu. Kedua, meledakkan amarah dengan cara mengendalikan adrenalin yang ada dalam diri pembalap ambisius, dan mengerahkan segalanya di Thailand. Setidaknya, itu yang akan saya lakukan jika jadi dia," ujar Marquez via Diario AS.
Hal serupa pernah dialami Marquez dalam MotoGP Australia 2013. Kala itu, terjadi balapan flag-to-flag akibat aspal baru Phillip Island yang sangat abrasif.
Ingat Tahun 2013
Repsol Honda memberikan sinyal yang salah padanya sehingga ia gagal masuk ke pit pada rentang waktu yang ditentukan. Ia pun dikenai bendera hitam tanda diskualifikasi.
"Saya rasa Aleix akan bangkit, karena ia pembalap yang hebat. Saya sarankan ia menonton balapan di Australia pada 2013. Saat itu, saya dapat bendera hitam ketika memburu gelar, tapi itu ternyata tak menghentikan saya jadi juara dunia," ungkap Marquez, yang pada 2013 menjadi juara dengan status debutan.
Marquez tak memungkiri situasinya pada 2013 sedikit berbeda dari situasi Espargaro sekarang, yang tertinggal 25 poin dari Quartararo yang ada di puncak klasemen dengan empat seri tersisa. Namun, ia yakin bahwa ini takkan berarti Espargaro bakal menyerah.
Bukan Kebetulan
Menurut Marquez, 6 podium dan 1 kemenangan yang diraih Espargaro bukan kebetulan.
"Situasi Aleix memang lebih rumit, tetapi apa yang ia lakukan sejauh ini bukan sebuah kebetulan, dan pasti ia akan melakukannya lagi. Ia tak terlalu jauh (dari Quartararo)," ungkapnya.
"Kalau Aleix mendengarkan kata-kata saya ini, semoga semangatnya terlecut, sehingga ia bisa memberi kami semua pertunjukan yang baik. Saya pun akan coba melihatnya dari dekat," pungkas pembalap berusia 29 tahun ini sambil tertawa.
Anindhya Danartikanya (Bola.net, 28/9/2022)