Bola.com, Jakarta - Kerangka Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022 telah terlihat. Komposisi terkini tim berjulukan Skuad Garuda itu mampu membuktikan kualitasnya.
Timnas Indonesia berhasil menyapu bersih kemenangan dalam dua laga uji coba kontra Curacao.
Pertama, Timnas Indonesia menang 3-2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada 24 September 2022. Kedua, Skuad Garuda menggulung Curacao dengan skor 2-1 di Stadion Pakansari, 27 September 2022.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memanggil 23 pemain untuk dua partai kontra Curacao, termasuk debutan seperti Muhammad Ferarri dan Ramadhan Sananta.
Tambahan 2 Pemain Naturalisasi
Materi pemain Timnas Indonesia yang ada sudah layak dipertahankan dan dimatangkan untuk Piala AFF.
Timnas Indonesia akan berkancah di Piala AFF pada 20 Desember 2022 sampai 16 Januari 2023 dengan format round robin.
Shin Tae-yong juga kemungkinan telah dapat memainkan dua pemain calon naturalisasi. Keduanya adalah Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres) dan pengambilan sumpah di Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
Sandy Walsh Masuk, Asnawi Mangkualam Tersingkir
Dengan skuad terakhir plus dua pemain yang akan dinaturalisasi, Shin Tae-yong dapat membentuk dua tim Timnas Indonesia dengan kualitas sama baiknya.
Untuk tim utama yang akan menjadi starter, misalnya, kuartet Sandy Walsh, Fachruddin Aryanto, Jordi Amat, dan Pratama Arhan dapat menjadi benteng tangguh di lini belakang Timnas Indonesia.
Keempatnya akan melindungi dan menjamin keamanan Nadeo Argawinata di bawah mistar gawang Skuad Garuda.
Namun, masuknya Sandy Walsh dan Jordi Amat tentu mengorbankan pemain lainnya. Di pos bek sayap kanan, Asnawi Mangkualam tentu bakal tersingkir.
Sementara itu, keberadaan Jordi Amat akan mengancam Elkan Baggott ketimbang Fachruddin Aryanto yang berstatus kapten Timnas Indonesia beberapa waktu terakhir.
Poros Marc Klok - Ricky Kambuaya
Menentukan dua gelandang sebagai double pivot menjadi pilihan yang paling sulit buat Shin Tae-yong. Marc Klok sudah pasti mengunci satu tempat di lini tengah Timnas Indonesia.
Lantas, siapa yang menjadi pendamping Klok? Shin Tae-yong kemungkinan bakal lebih memilih Rachmat Irianto, alih-alih Ricky Kambuaya.
Apa pasal? Posisi Rachmat Irianto tidak tergantikan di Timnas Indonesia ketika melawan Curacao. Bahkan, ia ditunjuk sebagai kapten dalam uji coba kedua saat Fachruddin tidak bermain.
Witan Sulaeman Sang Penari
Jika Shin Tae-yong menginginkan kreativitas, tiga pemain penopang satu striker dapat diserahkan kepada Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Saddil Ramdani.
Egy sempat kena semprot Shin Tae-yong karena permainannya yang mulai menurun. Namun, winger berusia 22 tahun itu dapat menjadi kartu as Timnas Indonesia jika tidak dilanda cedera.
Ketimbang di sisi sayap, peran Witan terlihat lebih efektif ketika menjadi gelandang serang hingga second striker.
Witan punya teknik olah bola yang baik, mampu membuka ruang, kecepatan, dan liar dalam bergerak sehingga bisa menjadi opsi ketika striker terisolasi lini belakang lawan.
Dimas Drajad Kunci 1 Tempat
Satu-satunya penyerang yang pantas dengan nomor punggung sembilan di Timnas Indonesia saat ini adalah Dimas Drajad.
Bomber Persikabo 1973 itu mencetak dua gol dan satu assist dari dua latih tanding Timnas Indonesia dengan Curacao.
Dimas berkarakteristik sebagai striker pekerja keras yang mampu memanfaatkan ruang kosong di kotak penalti lawan. Dia juga cerdik dalam mengonversi sekecil apa pun peluang.
Tim Utama Timnas Indonesia
Timnas Indonesia (4-2-3-1): Nadeo Argawinata; Sandy Walsh, Fachruddin Aryanto, Jordi Amat, Pratama Arhan; Rachmat Irianto, Marc Klok; Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Saddil Ramdani; Dimas Drajad
Tim Pelapis Timnas Indonesia
Timnas Indonesia (3-4-3): Syahrul Trisna; Muhammad Ferarri, Rizky Ridho, Elkan Baggott; Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Ricky Kambuaya, Edo Febriansyah; Saddil Ramdani, Muhammad Rafli, Dendy Sulistyawan