Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia dua kali mengalahkan Curacao dalam agenda FIFA Matchday. Tim besutan Shin Tae-yong menang 3-2 pada uji coba pertama di Stadion GBLA, Bandung, Sabtu (24/9/2022).
Tiga hari kemudian, Timnas Indonesia kembali memaksa negara Kawasan Karibia itu kalah 2-1 di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (27/9/2022) malam WIB.
Keberhasilan skuad Merah-putih merebut dua kemenangan atas Curacao tentu tak terjadi begitu saja. Ada banyak pengorbanan yang dilakukan salah satunya dengan 'memotong' satu generasi sepak bola Indonesia.
Beberapa pemain yang sejatinya masih bertaji di pentas domestik 'diabaikan' begitu saja oleh pelatih Shin Tae-yong. Meskipun menyakitkan, langkah ini nyatanya berhasil mempercepat regenerasi pemain di Timnas Indonesia.
Sejak menangani tim Merah Putih di awal 2020 lalu, tercatat ada 44 pemain yang mendapatkan debutnya. Dan bisa ditebak bila mayoritas pemain yang mendapatkan caps perdana itu masih berusia belia.
Dari puluhan nama tersebut, beberapa di antaranya telah menjadi andalan pelatih asal Korea Selatan tersebut. Bahkan dalam laga kontra Curacao kemarin, nyaris seluruh starter merupakan pemain debutan di eranya.
Dari deretan para penggawa Timnas Indonesia tersebut, tercatat ada lima pemain yang tampil bersinar saat menghadapi Curacao. Siapa saja mereka? Berikut ulasan selengkapnya.
Dimas Drajad
Pencarian Shin Tae-yong akan sosok penyerang tengah komplit akhirnya tuntas. Dimas Drajad berhasil menjawab kepercayaan yang diberikan dengan lesakan tiga gol ke gawang Curacao.
Tak hanya haus gol, ia juga mampu memenuhi kriteria yang diidam-idamkan pelatih yang akrab disapa STY tersebut. Dimas mampu menjadi pemantul bola sekaligus pembuka ruang bagi rekan-rekannya.
Berkat keunggulannya tersebut, ia mampu menjadi kepingan terakhir di skema sang pelatih. Timnas Indonesia bakal berharap banyak kepada pemain asal Gresik tersebut di masa depan.
Pratama Arhan
Di era kepelatihan STY, tak ada pemain yang lebih sering tampil ketimbang Pratama Arhan. Ia mencatatkan 21 penampilan di Timnas Indonesia sejak menjalani debut pada Mei tahun lalu.
Dengan usianya yang masih sangat belia, ia juga tak ragu meninggalkan tanah air untuk menimba ilmu sepakbola yang lebih baik. Secara tak langsung, pemahamannya akan taktik semakin kaya setelah bergabung bersama klub Jepang, Tokyo Verdy.
Inilah yang membuat STY tak ragu menempatkan pemain asal Blora itu sebagai pemain utama di setiap pertandingan. Arhan mampu bermain dengan baik sebagai full-back ataupun wing-back.
Witan Sulaeman
Sejak awal kemunculannya di Timnas Indonesia U-19, Witan Sulaeman rasanya selalu menjadi nomor dua. Puja-puji lebih sering diberikan kepada Egy Maulana Vikri yang sampai mendapat julukan sebagai 'Messi' Indonesia.
Tetapi konsistensinya, perlahan membuatnya mampu menyalip seniornya tersebut. Witan pun jadi salah satu andalan di lini depan Timnas Indonesia dalam berbagai skema yang dimainkan sang pelatih.
Baik dengan atau tanpa bola, pergerakannya selalu sulit dihentikan. Ditunjang kecerdasan bermain di atas rata-rata, pemain berkaki kidal itu selalu mampu menjadi pembeda di atas lapangan.
Elkan Baggott
Elkan Baggott jadi salah satu pilar pertahanan Timnas Indonesia dalam beberapa pertandingan terakhir. Dengan tubuh tinggi menjulang, ia selalu diharapkan mampu menyapu setiap serangan udara dari lawan.
Kemampuan spesialnya ini yang diperlihatkannya saat menghadapi Curacao. Walaupun masih berusia muda, ia tak ragu beradu duel dengan penyerang lawan yang lebih berpengalaman dan memiliki postur lebih kekar.
Dengan kapabilitasnya, posisi utama di tim Merah-putih sepertinya akan dipatenkan oleh pemain asal klub Gillingham FC ini. Pengalaman bertanding yang semakin meningkat, akan semakin membuatnya sulit ditaklukkan.
Yakob Sayuri
Cederanya Asnawi Mangkualam Bahar seolah menjadi berkah bagi Yakob Sayuri. Tanpa ragu, STY memberikan pos di sayap kenan kepada pemain asal Kepulauan Yapen ini.
Pemain yang tengah menanjak bersama PSM ini mendapatkan tugas baru di pertandingan kontra Curacao. Ia ditempatkan sebagai wingback kanan dan bahkan fullback kiri di laga kedua lantaran Pratama Arhan mengalami cedera.
Meskipun beberapa kali masih terlihat kedodoran dalam bertahan, aksi pemain berusia 25 tahun itu patut mendapatkan apresiasi. Mengingat dua peran tersebut bukan posisi naturalnya selama ini.
Baca Juga
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
VIDEO: Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2024, Salah Shin Tae-yong?
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton