5 Sosok yang Sukses sebagai Pemain dan Pelatih: Zidane dan Guardiola Enggak Ada Obat!

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 29 Sep 2022, 11:15 WIB
Ilustrasi - Pep Guardiola, Zinedine Zidane, Kenny Dalglish (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Dalam sejarah olahraga, sepak bola telah menghasilkan pemain-pemain legendaris sepanjang masa.

Tapi, tak banyak dari mereka yang berstatus legenda, melanjutkan karier gemilang setelah gantung sepatu dan menjadi pelatih.

Advertisement

Para maestro ini mencatatkan prestasi gemilang bersama klub dan negara. Tak hanya itu, mereka juga meraih gelar individu yang melengkapi catatan emas dalam karier.

GiveMeSport Women melihat sepuluh perintis olahraga yang membawa kesuksesan mereka melewati hari-hari bermain mereka.

2 dari 6 halaman

Pep Guardiola

Pelatih Barcelona Pep Guardiola mengangkat trofi Liga Champions usai tim asuhannya menundukkan Manchester United 3-1 pada partai final di Wembley Stadium, 28 Mei 2011. AFP PHOTO/CARL DE SOUZA

Guardiola mendapat label sebagai satu di antara pelatih terhebat sepanjang masa. Guardiola juga meraih banyak kesuksesan sebagai pemain.

Pria asal Spanyol itu memenangkan 15 trofi utama bersama Barcelona selama masa bermainnya, termasuk enam gelar La Liga. Dia kemudian melanjutkan tinta emasnya sebagai pelatih, memenangkan 14 gelar utama di klub itu.

Guardiola juga menangani Bayern Munchen, di mana ia memenangkan tujuh trofi dalam tiga tahun. Dia telah memenangkan 12 trofi dengan klub saat ini Manchester City, termasuk empat gelar Premier League sejak bergabung pada 2016.

3 dari 6 halaman

Zinedine Zidane

Zinedine Zidane. Pelatih asal Prancis yang kini berusia 49 tahun ini menangangi Real Madrid dalam dua periode, Januari 2016 hingga 2017/2018 dan Maret 2019 hingga 2020/2021. Ia berhasil mempersembahkan dua gelar La Liga di musim 2016/2017 dan 2019/2020. (AFP/Gabriel Bouys)

Sebagai pemain, Zidane memenangkan dua gelar Serie A bersama Juventus dan satu gelar La Liga bersama Real Madrid.

Dia juga memenangkan Liga Champions bersama Los Blancos, klub yang juga sukses bersamanya di level manajerial.

Pelatih asal Prancis itu membawa Madrid meraih dua gelar liga, tiga Liga Champions berturut-turut, dua Piala Super, dan dua Piala Dunia Antarklub.

4 dari 6 halaman

Kenny Dalglish

Kenny Dalglish saat ditunjuk menjadi manajer Liverpool pada 2011. (AFP/Paul Ellis)

King Kenny menjadi bagian Halls of Fame Skotlandia dan Inggris setelah karier bermain yang sangat luar biasa.

Sepanjang kariernya di Celtic dan Liverpool, ia memenangkan 10 gelar divisi pertama bersama dengan 14 piala dan tiga trofi Eropa.

Sebagai seorang manajer, Dalglish kembali ke Celtic dan Liverpool untuk memenangkan total delapan gelar, termasuk dua Piala FA dan tiga gelar papan atas bersama The Reds. Dia juga menikmati tugas di Blackburn Rovers dan memenangkan gelar Premier League pertamanya sebagai manajer.

5 dari 6 halaman

Johan Cruyff

Kiper Argentina, Daniel Carnevali, berusaha menangkap bola dari kaki pemain Belanda, Johan Cruyff, dalam laga Piala Dunia, 26 Juni 1974. (AFP)

Johan Cruyff dianggap sebagai satu di antara pemain dan manajer terbaik dalam sejarah sepak bola.

Selama karier bermain, ia memenangkan 18 trofi bersama Ajax, di mana ia menjadi legenda klub yang namanya diabadikan menjadi stadion. Cruyff juga memenangkan empat gelar gabungan sepanjang kariernya di Barcelona dan Feyenoord.

Sebagai seorang manajer, Cruyff kembali ke Ajax dan Barca, di mana ia memenangkan total 14 gelar di kedua era tersebut.

6 dari 6 halaman

Sonia Bompastor

Pelatih kelima dari sepak bola wanita, Sonia Bombastor.

Ia memenangkan delapan gelar Divisi 1 Feminine bersama Montpellier dan Lyon, serta dua trofi Liga Champions.

Setelah memenangkan gelar Eropa dengan Lyon sebagai pemain, ia mencapai prestasi yang sama 10 tahun kemudian tetapi sebagai manajer mantan klubnya itu.

Sejak ditunjuk sebagai manajer pada 2021, Bombastor telah memenangkan tiga trofi utama bersama Lyon.

 

Sumber: Givemesport

Berita Terkait