Timnas futsal Indonesia sedikit melakukan perubahan dibanding saat menghadapi Iran di laga pertama. Nizar Nayaruddin diturunkan sejak awal laga di posisi kiper menggantikan Muhammad Nazil yang dicadangkan. (AFC/Khaleel Nadoum)
Nizar Nayaruddin pun membayar lunas kepercayaan yang diberikan pelatih Mohammad Hashemzadeh dengan penampilan gemilangnya sepanjang laga. Ia berhasil membuat beberapa penyelamatan krusial meskipun akhirnya harus kebobolan dua gol. (AFC/Khaleel Nadoum)
Di babak pertama Timnas Indonesia unggul 3-0 berkat gol-gol yang dicetak Rio Pangestu pada menit ke-3, Muhammad Fajriyan pada menit ke-7 dan Firman Ardiansyah saat babak pertama menyisakan satu menit lagi. (AFC/Khaleel Nadoum)
Di babak kedua Timnas Indonesia langsung membuat gol saat laga belum genap satu menit. Gol keempat tersebut dicetak oleh kapten tim Mochamad Iqbal Rahmatullah lewat bola rebound yang mengenai kepalanya setelah tembakan kaki kirinya sempat diblok kiper Hussein Hamadani. (AFC/Khaleel Nadoum)
Setelah tertinggal 0-4, Lebanon menerapkan strategi power play untuk mengurung pertahanan Indonesia. (AFC/Khaleel Nadoum)
Strategi Lebanon pun berbuah hasil. Lebanon berhasil mencetak gol pertama melalui sepakan keras kaki kanan Hassan Zeitoun yang didahului kesalahan kiper Nizar Nayaruddin yang gagal mengumpan bola dengan baik kepada rekannya. (AFC/Khaleel Nadoum)
Timnas Indonesia akhirnya sukses memanfaatkan kehilangan bola pemain Lebanon saat menjalankan strategi power play. Gol yang mengubah skor menjadi 5-1 tersebut dicetak oleh Dewa Rizki ke gawang Lebanon yang kosong. (AFC/Khaleel Nadoum)
Setelah gol tersebut Timnas Indonesia masih menambah dua gol lagi melalui Reza Gunawan dan Syauqi Saud Lubis. Sementara Lebanon hanya mampu menambah satu gol melalui Steve Kouke. Skor akhir 7-2 untuk kemenangan Timnas Indonesia. (AFC/Khaleel Nadoum)
Dengan hasil ini, Timnas Indonesia masih menjaga peluang untuk lolos ke perempatfinal sebagai runner-up Grup C jika di laga pamungkas mampu mengalahkan Chinese Taipei. (AFC/Khaleel Nadoum)