Bola.com, Jakarta - Persebaya Surabaya punya modal buruk jelang duel melawan rivalnya, Arema FC di pekan 11 BRI Liga 1, Sabtu (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Mereka baru menelan tiga kekalahan beruntun.
Reputasi pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso bisa rusak karena sejak menangani Persebaya paruh musim 2019, dia belum pernah kalah melawan Arema FC. Tiga laga berhasil dimenangi dan satu laga lainnya berakhir imbang.
Persebaya mengaku datang ke Malang dengan komposisi full team. Artinya, jika tetap kalah meski sudah menurunkan komposisi terbaik, Bonekmania bisa jadi lebih kecewa. Berikut 3 modal mengerikan Arema.
Bola.com merangkum ada 3 modal mengerikan Arema FC. Terutama saat main di Malang. Ini yang bis membuat catatan positif Aji terhenti.
Tak Pernah Kalah di Kompetisi Resmi
Saat main di Malang, Arema FC sangat jemawa ketika menjamu Persebaya. Terutama di kompetisi resmi. Sejak Liga Indonesia 1994/1995, Singo Edan tak pernah kalah ketika main di Malang.
Paling jelek Singo Edan bermain imbang. Total ada 9 laga Arema menang 7 kali dan 2 kali imbang. Sebenarnya masih ada pertemuan lain di ajang Piala Indonesia dan turnamen lainnya.
Namun bola.com spesifik menjadikan pertemuan di kompetisi sebagai acuannya. Perlu diketahui, dua tim terakhir bentrok di Stadion Kanjuruhan di Liga 1 2019.
Waktu itu Arema berpesta gol 4-0 ke gawang Persebaya. Setelah musim itu, pertemuan kedua tim terjadi di tempat netral. Seperti semifinal Piala Gubernur Jatim 2020, dan Liga 1 2021/2022 yang digelar dengan sistem series di tempat netral.
Pemain Arema Terlecut Rasa Tak Ingin Malu
Setiap bertemu Persebaya, pemain Arema seperti tampil kesetanan. Apalagi di depan pendukungnya sendiri. Sebab, mereka tak ingin malu. Jika sampai kalah di Malang dari Persebaya, kritikan pedas pasti didapatkan. Itu akan membuat mereka tak akan merasa nyaman dalam waktu berhari-hari.
Apalagi selama ini Arema tak pernah kalah saat melawan Persebaya di kandang sendiri. Evan Dimas dkk tak ingin membuat sejarah buruk dalam duel nanti. Mereka akan mempertahankan tradisi menang di kandang. Jika perlu, mereka berupaya berpesta gol seperti musim 2019 lalu.
Kemenangan bisa membayar dua kekalahan kandang sebelumnya. Yakni saat melawan Persija Jakarta dan Persib Bandung. Waktu itu Arema kalah ketika kondisi Stadion Kanjuruhan dipenuhi Aremania.
Produktifitas Gol Membaik dan Full Team
Dalam duel ini Arema punya dua modal positif. Pertama, produktifitas gol mereka membaik. Karena dalam dua laga sebelumnya mereka selalu mencetak gol. Berbeda dengan era Eduardo Almeida. Arema hanya bisa mencetak gol dalam dua laga sekali.
Selain itu, ada satu kabar baik lainnya. Arema bisa tampil dengan kekuatan terbaik. Empat pemain asing yang sempat cedera sudah pulih, yakni Adilson Maringa, Renshi Yamaguchi, Sergio Silva dan Abel Camara.
Kapten tim Ahmad Alfarizi juga sudah pulih. Bisa dibilang Singo Edan full team. Ini jadi kali pertama pelatih Javier Rocha bisa menurunkan komposisi terbaik.
Baca Juga
BRI Liga 1: Raja Isa Dukung Mantan Pelatih Timnas Malaysia Kelahiran Bandung Ini Tangani Persis
Tugas Berat Menanti Pelatih Baru Persis: Sering Kebobolan karena Transisinya Berantakan, Paceklik Gol Kian Panjang
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan