Bola.com, Malang - Manajemen Arema FC bertindak cepat dalam mengawal tragedi Kanjuruhan. Bersama pihak terkait, klub berjulukan Singo Edan itu bakal segera membuka crisis centre di Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan Kandang Singa (kantor Arema FC).
Situasi mengerikan terjadi pasca laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya yang berlangsung semalam (1/10/2022). Suporter yang kecewa dengan kekalahan timnya mulai bertindak anarkis dengan masuk ke dalam lapangan.
Tetapi pihak keamanan melakukan kebijakan yang kontroversial. Mereka justru menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang terus merengsek ke dalam lapangan. Langkah tersebut justru membuat kondisi di lapangan makin runyam.
Banyak suporter Arema FC tak berdosa meregang nyawa saat berdesak-desakan menghindari gas air mata yang juga diarahkan ke tribune. Hingga berita ini diturunkan, sedikitnya 127 korban jiwa menjadi tumbal dalam tragedi tersebut.
Teriakan Histeris Aremania
Suasana pasca pertandingan semalam terasa sangat getir. Teriakan histeris terdengar berulang kali dari ruang media saat Aremania, julukan Arema FC berusaha membopong rekan-rekannya yang terus berjatuhan.
Gas air mata membuat mereka kesulitan bernapas. Beberapa diantaranya bahkan sudah terkulai lemas saat berhasil mendapatkan pertolongan pertama.
Tak hanya suporter dewasa, suporter cilik pun juga menjadi korban dalam tragedi itu. Mereka terus merintih kepada orang tuanya tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu.
Pilu Seorang Ibu Mencari Anaknya
Seorang ibu paruh baya berjalan terhuyung-huyung ke tengah lapangan Kanjuruhan. Dengan keadaan gelisah, ia mencari anaknya yang sempat pamit menonton pertandingan Arema FC.
Ia bergegas menuju ke Stadion Kanjuruhan setelah mendenga tragedi tersebut. Naas, anaknya ternyata masuk dalam salah satu korban meninggal dalam peristiwa mengerikan itu.
"Ya Allah, anakku gak onok (enggak ada)," teriaknya sambil coba ditenangkan rekan-rekan korban yang berada di lapangan.
Rapat Darurat
Menpora Republik Indonesia, Zainudin Amali akan menggelar rapat darurat dengan Polri, PSSI, dan PT LIB setelah terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, usai laga Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
"Pertama, saya turut berduka sedalam-dalamnya atas tragedi sepak bola di Malang. Kejadian ini sangat memukul sepak bola Indonesia," kata Menpora dalam wawancara via telepon dengan stasiun televisi, Minggu (2/10/2022) pagi.
"Saya, PSSI, Pak kapolri, akan bertemu dan kami akan mengevaluasi secara keseluruhan setelah kejadian ini," lanjutnya.
Menurut Polda Jatim, hingga Minggu pagi, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu memakan korban 127 orang, 125 merupakan suporter Arema dan dua anggota kepolisian.