Berduka untuk Tragedi Kanjuruhan, Suporter Indonesia Gelar Tabur Bunga dan Menyalakan Lilin di SUGBK

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 03 Okt 2022, 00:12 WIB
Aksi tabur bunga dan menyalakan 1.000 lilin yang dilakukan suporter Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (2/10/2022). Aksi ini menjadi bentuk duka cita atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Malang pada Sabtu (1/10/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Kelompok suporter Indonesia berkumpul di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGB), Senayan, Jakarta, Minggu (2/10/2022) malam WIB, untuk bersimpati terhadap Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Aksi tabur bunga dan menyalakan lilin dilakukan para suporter sebagai bentuk duka cita dan simpati terhadap ratusan korban jiwa dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya itu.

Advertisement

Kegiatan yang diinisiasi oleh Kelompok Suporter Ultras Garuda yang berad di Jakarta itu diikuti sejumlah perwakilan kelompok suporter klub Liga 1, seperti The Jakmania, K-Conk Mania, Aremania Jakarta, dan NJ Mania, pendukung Persitara Jakarta Utara.

Namun, khusus pada malam ini, para suporter tersebut kompak menjadi suporter Indonesia. Meski ada atribut klub kesayangan masing-masing yang dikenakan, tapi para suporter hadir sebagai pecinta sepak bola Indonesia yang berduka terhadap Tragedi Kanjuruhan.

 

 

2 dari 5 halaman

Aktivitas Aksi

Selain Ultras Garuda ada beberapa kelompok suporter lainnya berkumpul saat Aksi Tabur Bunga dan 1000 Lilin serta Doa Bersama untuk Korban Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang berlangsung di depan Gate 1 Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (02/10/2022) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Mayoritas para suporter yang mengikuti aksi tabur bunga dan penyalaan lilin itu datang dengan mengenakan atribut berwarna hitam yang melambangkan simbol duka cita.

Ratusan orang mengikuti kegiatan yang digelar untuk mendoakan korban Tragedi Kanjuruhan. Mereka menyalakan lilin, melakukan tabur bunga, menyanyikan beberapa chant, dan juga berdoa bersama.

Sejumlah poster dan spanduk yang dibawa oleh para suporter juga memperlihatkan sikap mereka mengecam segala yang terjadi di Stadion Kanjuruhan setelah laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya berakhir.

3 dari 5 halaman

Bentuk Solidaritas untuk Aremania

erwakilan Pendukung Persija Jakarta, Febrianto berorasi saat Aksi Tabur Bunga dan 1000 Lilin serta Doa Bersama untuk Korban Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang berlangsung di depan Gate 1 Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (02/10/2022) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Febrianto, seorang suporter Persija Jakarta yang turut dalam aksi tersebut, menyebut keikutsertaannya dalam kegiatan aksi tabur bunga dan menyalakan lilin di SUGBK sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan-rekannya sesama suporter, yaitu Aremania.

Tak hanya itu, Febri juga berharap investigasi yang dilakukan bisa mengusut tuntas kasus kerusuhan itu

"Ini adalah bentuk solidaritas terhadap suporter Arema dan sekaligus menjadi tekanan kepada stakeholder dan pemangku sepak bola Indonesia agar kasus di Kanjuruhan ini diusut tuntas. Presiden Jokowi pun sudah meminta agar kasus ini diusut tuntas," ujar Febri.

 

4 dari 5 halaman

Duka untuk Semua Suporter di Indonesia

Dalam aksinya mereka juga meminta pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas soal kejadian yang terjadi di Malang. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Menurut pendukung Persija Jakarta itu, Tragedi Kanjuruhan bukan hanya bencana bagi suporter Arema FC, tapi juga tragedi untuk seluruh suporter yang ada di Indonesia. Ia pun berharap agar pengusutan terhadap Tragedi Kanjuruhan benar-benar dijalankan hingga tuntas.

"Ini bukan hanya menimpa suporter Arema, tapi juga semua suporter Indonesia. Kejadian di Kanjuruhan ini bukan kali pertama, sudah banyak kasus serupa, tapi mungkin ini adalah yang terbesar," ujar Febri.

"Saya berharap ada keseriusan untuk pengusutan mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Kami berharap pengusutan tidak seperti yang sudah-sudah, di mana kita tidak pernah tahu bagaimana akhir dari kasus yang merenggut korban jiwa itu," lanjutnya.

 
5 dari 5 halaman

Persaingan di Liga 1

Berita Terkait