Bola.com, Jakarta - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) merilis empat butir pernyataan atas tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan nyawa penonton.
APPI telah menggelar pertemuan secara virtual dengan perwakilan klub pada Minggu (2/10/2022) terkait tragedi Kanjuruhan.
"Bahwa kami menyampaikan rasa turut berduka cita dan kesedihan yang amat mendalam bagi ratusan para korban yang meninggal dan keluarga yang ditinggalkan," ujar poin pertama APPI.
"Kiranya amal dan ibadah para korban diterima Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga para almarhum dan almarhumah agar senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan."
"Begitu juga rasa empati kami bagi ratusan korban lainnya yang cedera dalam proses penyembuhan hingga saat in," jelas APPI.
Poin Kedua APPI
APPI menganggap bahwa tragedi Kanjuruhan bukanlah musibah, melainkan kelalaian dan menuntut pembentukan tim investigasi profesional dan independen.
"Bahwa tragedi ini bukanlah suatu musibah atau kecelakaan, melainkan suatu kelalaian sehingga perlu adanya tim investigasi yang bekerja secara profesional dan independen," bunyi poin kedua APPI,
"Sehingga bisa diketahui pihak yang harus bertanggung jawab sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku atas tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola di Indonesia ini," tutur APPI.
Poin Ketiga
APPI juga meminta kegiatan sepak bola Indonesia untuk disetop sementara waktu sembari menunggu evaluasi, perbaikan, dan jaminan keamanan.
"Bahwa sebagai bentuk empati dan simpati terhadap para korban, kami menghimbau agar seluruh aktivitas sepakbola Indonesia di level nasional dihentikan sementara," kata APPI dalam pernyataan ketiganya.
"Hingga ada perbaikan dan evaluasi yang memastikan bahwa sepakbola di Indonesia dapat berlangsung dengan aman bagi semua pihak," terang APPI.
Poin Keempat
"Bahwa khusus kepada pihak panitia penyelenggara, agar lebih memperhatikan peraturan-peraturan khusus mengenai sepakbola secara lebih komprehensif," kata APPI dalam pernyataan nomor empat.
"Juga mengenai penyelenggaraan waktu pertandingan yang tidak berisiko tinggi baik bagi para pesepak bola, ofisial dan juga suporter jika nanti pada saatnya sepak bola di Indonesia telah siap digulirkan kembali," ujar APPI.
125 Orang Meninggal
Sedikitnya 125 orang meninggal dunia akibat kerusuhan suporter Arema FC, Aremania dan tindakan represif aparat di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Pemerintah mengabarkan bahwa sebanyak 448 orang menjadi korban tragedi Kanjuruhan, dengan 302 di antaranya luka ringan dan 21 orang luka berat.