Bola.com, Malang - Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, jadi sorotan dunia. Sebab, Sabtu (1/10/2022), tragedi kericuhan suporter membuat 125 orang harus kehilangan nyawa.
Tepatnya setelah pertandingan dua tim dengan rivalitas tinggi, Arema FC melawan Persebaya Surabaya, pada laga pekan 11 Liga 1 2022/2023. Imbas dari kekalahan Arema 2-3 dari tamunya, Persebaya, terjadi insiden.
Gas air mata yang ditembakkan pihak keamanan ke tribune selatan Stadion Kanjuruhan membuat korban berjatuhan. Banyak yang sesak napas karena efek gas, kemudian terinjak dan terdesak ketika berusaha keluar dari tribune.
Lantas bagaimana kondisi Stadion Kanjuruhan saat ini? Bola.com, Senin (3/10/2022) berkunjung di lokasi itu.
Kondisi di Luar Stadion
Kondisinya tak jauh berbeda. Masih banyak sampah beserta pecahan kaca dan batu yang berserakan. Hanya jalan yang dilewati kendaraan yang dibersihkan karena banyak kendaraan yang melintas. Tapi tiga mobil yang terbakar jalan utama depan area stadion sudah dievakuasi.
Masuk ke dalam area Stadion Kanjuruhan, patung Singa Tegar yang jadi ikon markas Arema banyak dikunjungi suporter dan warga sekitar. Mereka menaruh bunga dan berdoa untuk arwah korban di sana.
Sedangkan di depan pintu masuk VIP dan VVIP, beberapa kendaraan terpakir. Puluhan polisi juga berjaga di pintu masuk.
Setiap pintu masuk terdapat tulisan steril. Artinya, yang tidak berkepentingan dilarang memasuki stadion. Hanya Polisi, komdis PSSI, dan para panpel yang sedang dimintai keterangan ada di dalam.
Namun, beberapa saat kemudian, Bola.com mendapat kesempatan melihat kondisi di dalam karena tim Arema siang tadi melakukan tabur bunga dan doa bersama didalam stadion.
Kondisi di Dalam
Pantauan Bola.com, kondisinya masih tidak berubah di bagian dalam Stadion Kanjuruhan. Hanya dua kendaraan milik kepolisian yang dibakar sudah dievakuasi.
Sementara sampah di tribune dan kerusakan pagar masih ada. Banyak barang-barang suporter yang masih tertinggal di sana. Mulai kacamata, sepatu, syal dan lainnya.
Yang menarik perhatian, masih ada tiga pintu masuk di tribune ekonomi yang dipasang garis polisi dari dalam, yakni pintu tribune 11, 12 dan 13. Sebab di tribune inilah paling banyak korban berjatuhan.
Penyebabnya, gas air mata ada yang ditembakkan ke dalam tribune tersebut. Sehingga saat Aremania berebut keluar, banyak yang terinjak dan terhimpit di sana.
Garis Polisi
Saat ini pintu 13 Stadion Kanjuruhan, jadi sorotan. Ada sebuah video yang beredar saat kejadian, di mana suporter berebut keluar, tapi pintu itu justru masih terkunci.
Pagar pegangannya ada yang rusak. Dari luar pintu itu, banyak pesan tulisan dari Aremania agar tragedi ini diusut tuntas.
Dari informasi yang diterima Bola.com, akses ke dalam Stadion Kanjuruhan masih disterilkan sampai pemeriksaan dari tim Polri dan PSSI selesai.
Meski pihak umum tak bisa masuk, tapi Aremania dan warga sekitar masih banyak yang datang untuk berdoa. Terutama di pintu masuk 13 dan monumen patung Singa Tegar.