Breaking News: Tragedi Kanjuruhan, PSSI Setop Liga 1 hingga Batas Waktu yang Tidak Ditentukan

oleh Aryo Atmaja diperbarui 03 Okt 2022, 16:25 WIB
Ilustrasi - Duka Cita Sepak Bola Warna Hitam - Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022_Ver 2 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Kompetisi kasta tertinggi Indonesia atau Liga 1 musim 2022/2023 bakal rehat lebih lama, imbas dari tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa.

PSSI pada Senin (3/10/2022) memperbarui nasib kelanjutan kompetisi Liga 1 menyusul insiden mematikan dalam laga Arema FC versus Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Advertisement

Beberapa jam usai Tragedi Kanjuruhan yang merengut nyawa 125 orang, PT Liga Indonesia Baru atau LIB selaku operator Liga 1 mengumumkan kompetisi akan dihentikan selama satu pekan terhitung mulai 2 Oktober 2022.

Namun setelah melihat kondisi terkini dan ikut berkunjung ke Stadion Kanjuruhan Malang, Ketum PSSI Mochammad Iriawan alias Iwan Bule menyatakan Liga 1 akan disetop untuk hingga waktu yang tidak ditentukan.

Iwan Bule hadir di Stadion Kanjuruhan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendi, Menpora Zainudin Amali, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Nico Afinta, Ketua Komdis Erwin Tobing, dan Dirut LIB Ahmad Hadian Lukita pada Minggu (2/10/2022).

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," terang Iwan Bule seperti dilansir situs resmi PSSI, Senin (3/10/2022).

Adapun Liga 1 2022/2023 sudah berjalan 11 pertandingan. Posisi puncak klasemen ditempati Borneo FC yang unggul selisih gol dari Madura United.

2 dari 5 halaman

Dukung Penyelidikan

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat konferensi pers usai pertandingan laga uji coba FIFA Matchday antara Timnas Indonesia menghadapi Curacao di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2022) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

PSSI juga menyatakan mendukung penuh kepolisian untuk menyelidiki Tragedi Kanjuruhan. Pasalnya kejadian ini telah mencoreng wajah sepak bola Indonesia.

"PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak. Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai,” kata Iriawan.

Adapun Menpora, Zainudin Amali meminta PSSI untuk melakukan evaluasi agar tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan lebih dari seratus orang tidak terulang kembali.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem saat ini, yang digunakan sebagai cara berkompetisi sehingga akan dapatkan cara terbaik, para pemain bisa main tenang, dan penonton nyaman menonton," kata Menpora.

3 dari 5 halaman

Penyelidikan Mabes Polri

Petugas memeriksa kendaraan polisi yang rusak menyusul kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Menpora yakin PSSI sedang berusaha sekuat tenaga menyuguhkan pertandingan dengan sebaik-baiknya. Namun musibah tersebut tak terelakkan.

Sementara itu Kapolri menambahkan untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo, pihaknya menerjunkan tim dari Mabes Polri untuk melakukan pendalaman. Mulai dari proses penyelenggaraan, pengamanan sekaligus melakukan investigasi terkait dengan hal itu.

"Saat ini saya telah mengajak tim dari Mabes Polri terdiri dari Bareskrim, Propam, Sops, Pusdokkes, Inafis, Puslabfor untuk melakukan langkah-langkah terkait pendalaman terhadap investigasi yang kami lakukan," kata Sigit.

4 dari 5 halaman

Perintah Presiden

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers terkait tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang. Jokowi meminta Liga 1 diberhentikan sementara. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin cepat dalam menangani korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hal ini agar korban meninggal dunia akibat tragedi tersebut tidak bertambah.

"Presiden minta, nomor satu, korban yang ada sekarang harus ditangani cepat. Kan kalau enggak salah itu sisanya itu 26 (orang). Itu mesti ditangani, yang masih ada di rumah sakit ya, kalau bisa jangan ada yang meninggal lagi lah," jelas Budi Gunadi Sadikin usai rapat bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/10/2022).

Selain itu, kata dia, Presiden Jokowi meminta agar dilakukan persiapan yang lebih baik dalam penyelenggaraan acara sepak bola. Jokowi tak mau kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan kembali terjadi di pertandingan olahraga.

"Itu ke depannya tolong dilakukan persiapan yang lebih baik, supaya jangan terulang lagi. Ini kan agak international juga," ujarnya.

5 dari 5 halaman

Duduk Bersama

Tetapi pihak keamanan melakukan kebijakan yang kontroversial. Mereka justru menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang terus merengsek ke dalam lapangan. Langkah tersebut justru membuat kondisi di lapangan makin runyam. (AP/Yudha Prabowo)

Budi menyampaikan pihaknya akan duduk bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan semua organisasi olahraga internasional besar untuk membahas standar dalam penyelenggaraan sepak bola. Standar ini akan kembali disosialisasikan kepada para pemangku kepentingan.

"Jadi yang tahu jangan hanya Menpora atau Kemenkes saja, tapi Polri harus tahu, TNI harus tahu, organisasi-organisasi olahraga harus tahu, sampai ke daerah harus tahu, bahwa standarnya tuh begini, protokolnya tuh begini, caranya begini, karena mungkin juga sebagian besar kan belum tahu," tutur dia.

"Saya terus terang jujur, saya baru lihat yang aturannya FIFA mengenai tata caranya mesti begitu kan baru tahu juga. Nah itu harus diselesaikan sampai ke bawah," sambung Budi.

Sumber: PSSI

Disadur dari: Liputan6.com (Thomas, published 3/10/2022)