Bola.com, Malang - Beberapa opsi penyebab terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya akhir pekan lalu mulai bermunculan.
Salah satunya soal jumlah penonton di Stadion Kanjuruhan yang melebihi kuota tiket yang dijual oleh panitia penyelenggara yang dipegang Arema FC selaku tuan rumah.
Ditanya kebenaran hal di atas, Media Officer Arema FC Sudarmaji menegaskan pihaknya tidak menjual tiket pertandingan melebihi kapasitas.
"Terkonfirmasi tiket itu kami tidak melebihi kuota," kata Sudarmaji saat menggelar konferensi pers di kantor manajemen Arema FC di Kota Malang, Senin (03/10/2022).
"Bisa disaksikan saat pertandingan tidak ada satu pun luberan penonton," lanjutnya.
Tidak Ada Luberan Penonton
Sudarmaji memperkuat komentarnya dengan mengajak semua melihat lagi jalannya pertandingan Arema kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan.
Dalam rekaman video menurutnya terlihat jelas bahwa tidak ada luberan penonton. Luberan ini dipastikan terlihat jika kuota penonton melebihi kapasitas stadion.
Kapasitas Stadion Kanjuruhan adalah 42 ribu penonton. "Itu semua bisa disaksikan di video atau pas siaran langsung," kata dia menambahkan.
Presiden Arema Terpukul
Presiden Arema FC, Gilang Widya Permana, mengaku terpukul dengan kejadian mengerikan di Stadion Kanjuruhan.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada korban, kepada masyarakat Indonesia atas kejadian yang menimpa keluarga besar Aremania pada 1 Oktober kemarin," ungkapnya di Kandang Singa, (3/10/2022).
"Jujur kami enggak bisa berkata-kata, kenapa bisa sampai banyak korban. Kami sangat menyesali adanya kejadian ini. Jadi manajemen Arema FC juga berkabung dalam suasana sedih dan berduka ini," imbuh pria berusia 32 tahun tersebut.
Siap Bertanggung Jawab Penuh
Sebagai pucuk pimpinan tertinggi, pria yang memiliki segudang bisnis ini mengaku siap bertanggung jawab penuh. Gilang merasa memiliki tanggung jawab moral atas insiden tersebut.
"Saya selaku Presiden Arema FC siap bertanggung jawab penuh atas insiden kemarin. Kami siap memberikan bantuan, santunan, atau apapun (bentuknya) untuk korban," jelasnya.
"Meski apa pun yang kami lakukan itu tidak akan bisa lagi mengembalikan nyawa korban ini," lanjutnya sambil terisak.