Liga Inggris: Setelah Man City Kalahkan MU, Erik ten Hag dan Pep Guardiola Mengungkap Keprihatinan Terhadap Tragedi Kanjuruhan

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 03 Okt 2022, 18:45 WIB
Ilustrasi - Erik ten Hag Vs Pep Guardiola (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Manchester - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) telah menarik perhatian dari seluruh dunia. Tak terkecuali dua pelatih klub Liga Inggris, Erik ten Hag dan Pep Guardiola, setelah pertandingan antara Man City dan Manchester United (MU) di Etihad Stadium, Minggu (2/10/2022).

Pertandingan derbi Manchester yang mempertemukan Man City dan MU di Etihad Stadium berakhir 6-3 untuk kemenangan tim tuan rumah. Dalam laga tersebut, para pemain dari kedua tim mengenakan pita hitam di lengan mereka.

Advertisement

Pita hitam itu menjadi simbol duka cita terhadap Tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah laga Liga 1 2022/2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Sebanyak 125 korban meninggal dunia dari insiden kerusuhan di markas Arema FC itu.

Setelah pertandingan derbi Manchester berakhir, Erik ten Hag dan Pep Guardiola turut memberikan ungkapan prihatinnya terhadap apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Apa kata kedua pelatih Man City dan MU terkait Tragedi Kanjuruhan?

 

2 dari 5 halaman

Keprihatinan Erik ten Hag

Erik ten Hag. (AP Photo/Dave Thompson)

 

Saat menjalani konferensi pers setelah kekalahan yang dialami MU, Erik ten Hag juga ditanya mengenai Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Indonesia. Erik ten Hag mengaku sudah melihat potongan video dan menilainya sebagai sebuah bencana.

"Ya saya melihatnya. Itu benar-benar sebuah bencana," ujar Erik ten Hag.

Pelatih asal Belanda itu pun mengungkapkan rasa prihatin terhadap apa yang terjadi di Malang.

"Kami sangat sedih melihatnya. Keprihatinan kami bersama keluarga dan semua orang yang ada di Indonesia," lanjutnya.

 

3 dari 5 halaman

Mengerikan di Mata Pep Guardiola

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. (Neil Hall/Pool via AP)

 

Sementara itu, Pep Guardiola juga sudah mengetahui apa yang terjadi di Malang. Ia menyebut Tragedi Kanjuruhan sebagai sebuah hal yang sangat mengerikan dan membandingkannya dengan perselisihan antara Ukraina dan Rusia yang beberapa waktu lalu terjadi dan menjadi perhatian dunia.

"Mengerikan, benar-benar mengerikan. Apa yang terjadi di sini berakhir dalam 2 atau 3 jam. Itu seperti di Ukraina yang sudah tak lagi terjadi, Rusia yang juga tidak lagi terjadi," ujar Guardiola.

Mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen itu pun turut prihatin dengan apa yang terjadi di Kanjuruhan.

"Keprihatinan kami untuk apa yang terjadi di Indonesia. Kami mendoakan yang terbaik untuk keluarga mereka dan semua yang ada di sana," lanjut pelatih asal Spanyol itu.

 

4 dari 5 halaman

Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Aremania Meninggal Dunia

Tetapi pihak keamanan melakukan kebijakan yang kontroversial. Mereka justru menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang terus merengsek ke dalam lapangan. Langkah tersebut justru membuat kondisi di lapangan makin runyam. (AP/Yudha Prabowo)

 

Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan setelah laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya memang menimbulkan kesedihan yang luar biasa.

Ada sekitar 125 orang meninggal dunia karena kerusuhan yang terjadi setelah petugas keamanan melepaskan tembakan gas air mata ke tribune stadion.

Investigasi terhadap kasus di Stadion Kanjuruhan ini pun tengah diselidiki oleh kepolisian dan juga PSSI selaku Federasi sepak bola di Indonesia.

Selain itu, Presiden Joko Widodo dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi juga menegaskan kompetisi Liga 1 2022/2023 dihentikan dulu selama proses investigasi berjalan.

5 dari 5 halaman

Persaingan di Premier League

Berita Terkait