Bola.com, Malang - Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, memberikan klarifikasi soal anggapan publik yang menuding dirinya mata duitan. Ini terjadi setelah cuplikan wawancaranya dengan salah satu televisi swasta nasional beredar luas di medsos.
Dalam wawancara tersebut, pria yang juga akrab disapa Juragan 99 itu menilai dampak dari sanksi yang bakal diberikan PSSI sangat memberatkan klubnya. Arema FC kemungkinan besar bakal menjalani partai usiran hingga akhir musim.
"Sebenarnya sanksi tidak bisa bermain kandang sampai akhir musim sangat memberatkan. Pertama, tidak dapat pemasukan dari tiket. Kedua, sponsor juga akan banyak melakukan komplain karena saat main kandang banyak sekali aktivasi yang dilakukan di sana," ujarnya kala itu.
Orientasi Keuntungan?
Sontak pernyataan tersebut membuat berang netizen Tanah Air. Pria asal Probolinggo itu dinilai tak peka dengan bencana yang terjadi beberapa waktu lalu dan selalu berorientasi kepada keuntungan.
"Cuan oriented. Udah beberapa kasus mindset dia begitu. Memang udah watak asli," ujar salah satu netizen bernama Trippy.
Siap Terima Sanksi Apapun
Gilang menyebut klubnya siap menerima segala konsekuensi dari kejadian mengerikan yang terjadi 1 Oktober kemarin. Ia mengaku tak bermaksud apa pun saat menjawab pertanyaan dari sang reporter.
"Kemarin ketika diwawancara oleh salah satu stasiun TV, saya menyampaikan perihal sanksi dari konflik yaitu larangan bermain selama musim. Saya menyampaikan bahwa saya kami siap menerima apapun sanksi," ujarnya.
"Apapun yang akan kami dapatkan, akan kami terima. Di situ kami tidak ada bermaksud apapun," imbuh pria berusia 32 tahun tersebut.
Tak Pernah Ambil Uang Arema
Dalam kesempatan ini, ia juga menegaskan tak pernah mencari cuan dari Arema FC. Gilang merasa memegang klub berjulukan Singo Edan itu merupakan panggilan jiwa.
"Saya tidak ada waktu di sini (Arema FC) mencari uang. Saya selama menjadi presiden Arema tidak ada satu rupiah pun uang yang masuk ke rekening saya. Semua saya lakukan seperti itu karena kebanggaan. Saya tulus pengabdian pada Arema, tidak ada saya cari uang di Arema," tegasnya.
Ia juga berharap kejadian ini tak lagi terulang di masa depan. Sepakbola tak ada artinya dengan nyawa yang melayang sia-sia.
"Tidak ada lagi nyawa yang boleh hilang dalam sepak bola. Lebih berharga daripada apapun bahkan lebih berharga daripada sepakbola itu sendiri. Semoga ini menjadi pelajaran dan bisa diambil hikmah agar yang kita lakukan bisa menjadi lebih baik lagi," tandasnya.