Bola.com, Jakarta - Kapten Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, berharap Tragedi Kanjuruhan, Malang tidak terulang pada masa depan. Andritany ingin sepak bola bisa dinikmati semua orang tanpa ada rasa takut.
Sepak bola Indonesia tengah berduka seiring wafatnya 125 Aremania pasca-pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Mereka meregang nyawa bukan karena bentrok antarsuporter, melainkan karena terinjak-injak akibat berdesakan dan sesak nafas terkena tembakan gas air mata.
Semua bermula dari adanya Aremania yang melampiaskan kekecewaan dengan menginvasi lapangan stadion setelah kekalahan 2-3 Arema dari Persebaya.
Situasi itu membuat suasana menjadi kacau, hingga pihak keamanan menembakkan gas air mata. Alhasil, massa pun berhamburan untuk menghindari kepulan asap dari gas air mata.
Kebanyakan dari mereka sesak nafas dan sulit menghindar untuk keluar stadion. Jumlah korban meninggal di Tragedi Kanjuruhan merupakan yang terbanyak kedua sepanjang sejarah pertandingan sepak bola.
Setop di Kanjuruhan
Andritany Ardhiyasa berharap tidak ada lagi insiden sepak bola yang merenggut korban jiwa. Andritany Ardhiyasa berharap, Tragedi Kanjuruhan menjadi momentum pembenahan sepak bola Indonesia, sehingga bisa dinikmati semua orang tanpa rasa takut.
"Saya mewakili Persija turut berduka cita atas apa yang terjadi di Malang. Semoga semua korban mendapatkan tempat terbaik di sisinya, dan keluarga korban diberi kekuatan," ucap Andritany.
"Saya berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi pada masa depan karena kami menginginkan sepak bola adalah olahraga yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Tanpa ada rasa takut," tegas kiper berusia 30 tahun itu.
Jadi Pembelajaran
Bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman, juga mengucapkan belasungkawa yang sama atas Tragedi Kanjuruhan. Maman berharap, insiden ini menjadi pembelajaran untuk pembenahan sepak bola nasional.
"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas insiden di Malang. Semoga keluarga korban diberikan kesabaran dan ketabahan," ujar Maman.
"Saya berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan ini menjadi pembelajaran buat kita semua," tegas Maman.
Liga 1 Dihentikan Sementara
Liga 1 musim 2022/2023 dipastikan bakal rehat lebih lama imbas dari tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa. Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, menegaskan kompetisi musim ini dihentikan sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," kata Mochamad Iriawan.
Liga 1 2022/2023 sudah memainkan 11 pekan. Puncak klasemen dihuni Borneo FC yang unggul selisih gol atas Madura United.
Dukung Penyelidikan
PSSI juga menyatakan mendukung penuh kepolisian untuk menyelidiki Tragedi Kanjuruhan. Pasalnya, kejadian ini telah mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
"PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak. Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai,” kata Iriawan.
Adapun Menpora, Zainudin Amali meminta PSSI untuk melakukan evaluasi agar tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan lebih dari seratus orang agar tidak terulang kembali.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem saat ini, yang digunakan sebagai cara berkompetisi sehingga akan dapatkan cara terbaik, para pemain bisa main tenang, dan penonton nyaman menonton," kata Menpora.
Baca Juga
Anak Baru di Timnas Indonesia Minta Maaf Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Ini Bukan Hasil yang Kami Inginkan
Debut dan Langsung Cetak 2 Gol untuk Vietnam di Piala AFF 2024, Rafaelson: Laga yang Tak Terlupakan
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024