Bola.com, Surabaya - Duka cita mendalam dirasakan gelandang asing Persebaya Surabaya, Higor Vidal, atas Tragedi Kanjuruhan. Pemain berpaspor Brasil itu sebenarnya menjalani pertandingan yang penting dalam duel bertajuk Derbi Jatim tersebut.
Laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 itu seharusnya menjadi titik balik dalam karier Higor Vidal. Sebab, dia sempat absen dalam enam pertandingan akibat cedera.
Vidal pun telah sembuh dan menjalani laga comeback bersama Persebaya ke markas rival di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dia sukses mencetak satu assist untuk gol yang dicetak oleh Leo Lelis dalam laga itu.
Higor Vidal mampu tampil cemerlang membawa Persebaya Surabaya bangkit setelah menelan tiga kekalahan beruntun. Bajul Ijo pun membawa pulang tiga angka karena sukses menang 3-2 atas Arema dalam Derbi Jatim.
Malapetaka
Sayangnya, hasil pertandingan inilah yang menjadi awal malapetaka yang diperbincangkan oleh seluruh masyarakat dunia. Kekalahan itu sulit diterima Aremania yang masuk ke lapangan melampiaskan kekecewaan.
Tragedi ini tidak melibatkan kerusuhan antar kelompok suporter lantaran Bonek tidak diperkenankan hadir. Melainkan, Aremania melampiaskan kekecewaan dengan menginvasi lapangan stadion setelah kekalahan itu.
Dari sinilah pihak keamanan malah menyemprotkan gas air mata yang membuat massa berhamburan. Kebanyakan dari mereka sesak nafas dan sulit menghindar untuk keluar stadion hingga akhirnya melahirkan korban jiwa.
Pemerintah sudah bergerak untuk melakukan investigasi atas insiden mengerikan ini. Sejauh ini, langkah PSSI dan PT LIB adalah menunda pelaksanaan pertandingan Liga 1 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Berbagai aksi solidaritas bermunculan sebagai wujud duka cita untuk korban Tragedi Kanjuruhan. Tak terkecuali Persebaya Surabaya dan suporter Bonek yang menunjukkan kepedulian untuk Arema FC dan Aremania.
Doa dari Surabaya
Para pemain dan ofisial melaksanakan salat gaib di Masjid Al Akbar, Surabaya, Senin (3/10/2022). Humas Masjid Al Akbar, Helmy M Noor, menyampaikan sudah dua kali dilakukan shalat gaib untuk mendoakan korban tragedi Kanjuruhan.
Sejumlah pemain Persebaya seperti Dandi Maulana, Koko Ari Araya, Januar Eka Ramadhan, Altariq Ballah, Riswan Lauhin, Julian Mancini, serta asisten pelatih Mustaqim, juga ikut dalam salat gaib tersebut.
Di hari yang sama, Senin malam, ribuan suporter Bonek memadati Tugu Pahlawan, Jalan Pahlawan, Surabaya. Mereka memenuhi ajakan manajemen Persebaya untuk menggelar aksi solidaritas Tragedi Kanjuruhan di Malang.
Sebelumnya, manajemen Persebaya melalui berbagai akun media sosial mengajak Bonek menghadiri acara ini dengan mengenakan pakaian serba hitam serta membawa lilin masing-masing.
Dukungan dari Rival
Dari perwakilan manajemen Persebaya, tampak sosok Yahya Alkatiri (manajer Persebaya) dan Nanang Prianto (media officer Persebaya). Lalu terdapat pula kapten Persebaya, Alwi Slamat.
Aksi ini dimulai pada sekitar pukul 19.27 WIB dengan menyalakan lilin yang dibawa oleh masing-masing massa aksi. Perwakilan manajemen lantas menyalakan lilin berbentuk RIP (Rest in Peace) sebagai tanda duka cita.
Setelah lilin menyala, Bonek menundukkan kepala dan memanjatkan doa untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Massa aksi tidak bisa membendung air mata saat memanjatkan doa. Mereka pun melanjutkannya dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Indonesia Pusaka.
Air mata mereka tak terbendung saat lagu Sampai Jumpa yang dipopulerkan Endank Soekamti memenuhi langit Tugu Pahlawan. Aksi solidaritas Bonek tidak hanya mengirim doa bersama.
Sebelumnya, mereka menunjukkan duka cita mendalam dengan mengirim karangan bunga kepada suporter Arema FC, Aremania, yang diletakkan di depan Monumen Singa Tegar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin pagi.
Karangan bunga itu dikirim oleh Green Nord 27 atau Bonek tribune utara. Ungkapan belasungkawa juga tertera bersama karangan bunga lain yang juga diletakkan di tempat yang sama.
Momen Paling Menyedihkan
Higor Vidal merasa hasil pertandingan itu menjadi momen paling menyedihkan sepanjang kariernya. Dia menyampaikan duka mendalam dalam sebuah unggahan di akun instagramnya.
1 Oktober 2022.
Malam yang dalam karir saya akan menjadi salah satu pengalaman terbaik sepanjang hidup saya sebagai seorang atlet berubah menjadi tragedi, malam yang akan menjadi salah satu yang paling bahagia dalam hidup saya berubah menjadi momen paling menyedihkan dalam karir saya.
Hari di mana kami memasuki sejarah Persebaya dan akan menjadi malam banyak, banyak perayaan, menjadi sunyi, menjadi salah satu hari paling menyedihkan dalam hidup saya.
Saya akan menukar kemenangan apa pun dengan nyawa yang hilang di stadion itu.
Stadion adalah tempat di mana orang pergi untuk menonton “pertunjukan”, pria, wanita, anak-anak dan keluarga pergi ke sana untuk menyemangati tim mereka dengan sepenuh hati. Dan ketika permainan selesai, setiap orang memiliki pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka, hidup terus berjalan. Tidak ada lagi cara untuk mengubah apa yang telah berlalu, tidak ada lagi cara untuk mengubah skor. Dan mengetahui bahwa lebih dari 150 orang tidak akan pulang membuat hati saya jatuh.
Saya berharap dari lubuk hati saya banyak kekuatan untuk semua anggota keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai.
Saya, Higor Vidal, pemain Persebaya, menolak adegan seperti ini, tidak perlu ada adu mulut di stadion, tidak perlu ada invasi di lapangan.
Semoga Tuhan memberkati dan menghibur hati semua orang.