Bola.com, Jakarta - Manchester United babak belur di Etihad Stadium. Kala menyatroni kandang rival sekotanya, Manchester City, dalam lanjutan Premier League 2022/2023 pada akhir pekan kemarin, mereka terjerembab.
Berharap menang, Setan Merah justru terkubur dalam puing-puing kekalahan memalukan sekaligus menyesakkan, dengan skor 3-6. Armada Erik ten Hag sama sekali tak mampu memberikan perlawanan, terlebih pada babak pertama ketika mereka tertinggal 0-4.
Usai rehat, di tengah sisa tenaga, The Red Devils sempat mengupungkan asa lewat tiga gol yang lahir via aksi Antony Santos serta Anthony Martial (2). Namun, Man City tak terkejar karena skuad besutan Pep Guardiola sudah lebih dulu menambah dua gol lagi melalui striker mengerikannya, Erling Haaland (hattrick), dan Phil Foden (hattrick).
Maju Tak Gentar
Sebelum pembantaian datang, sebenarnya MU maju tak gentar walau mereka juga dalam ekstra waspada tinggi. Maklum, ini duel derbi sarat gengsi. Ada rasa optimistis, mengingat MU mengepak empat kemenangan beruntun jelang big match pada Minggu (2/10).
Namun, kenyataannya, pedih oh pedih. The Red Devils digilas dan harus pulang sebagai pecundang. Kali kedua dalam empat pertandingan tandang liga, MU sudah tertinggal 0-4 di babak pertama.
Masih ingat ketika mereka dicukur Brentford 0-4 medio Agustus silam? Semua gol juga terjadi di babak pertama. Ada tiga hal yang harus segera diubah Erik ten Hag.
Formasi Pemain yang Salah
Ten Hag memainkan pola 4-2-3-1 dengan starting XI yang sama saat mengalahkan Arsenal. Namun masih masih menimbulkan masalah besar di lini tengah atau gelandang.
Christian Eriksen memang memiliki awal yang baik dan dia dinobatkan sebagai pemain terbaik klub pada September setelah Rashford. Namun perannya bersama Scott McTominay di lini tengah tidak cocok. Kekuatan Eriksen seperti pada laga sebelumnya tak terlihat.
Belajar dari City
Hanya Man City yang bisa memanfaatkan kelemahan Eriksen saat menguasai bola. Sialnya, Ten Hag baru melakukan pergantian pada menit ke-59 dengan menarik keluar McTominay dan memasukkan Casemiro.
Akan tetapi, pergantian tersebut tak membawa perubahan signifikan. Soalnya, Eriksen sama sekali tidak cocok dengan dua pemain tengah di bawah asuhan Ten Hag.
Perbaiki Lini Depan
Antony mencetak gol yang sangat menakjubkan untuk membuat skor menjadi 1-4 pada menit ke-56. MU tidak kekurangan kekayaan di lini depan.
Selain Antony masih ada Rashford, Jadon Sancho, dan Bruno Fernandes. Sebagian besar pemain-pemain ini juga jadi pilihan Solskjaer di mana para penyerang diperintahkan melakukan penetrasi dengan cara memaksimalkan skil masing-masing ketimbang perencanan.
Hasilnya tak jauh berbeda. Serangan MU pasif dan tak variatif. Bandingkan dengan lini depan Man City, di mana penyerang tidak pernah dibiarkan terisolasi melawan para pemain bertahan. Trigol Haaland jelas menjadi perbedaannya.
Fokus Jangka Panjang
Ten Hag membutuhkan waktu dan kesabaran di Old Trafford setelah mengambil alih jabatan juru taktik menyusul musim terburuk MU di Liga Inggris. Mereka telah menikmati beberapa penampilan positif, paling tidak dalam mengalahkan Liverpool dan Arsenal di kandang.
Namun, 12 poin dari tujuh pertandingan dan selisih gol minus tiga bukanlah penampilan yang bagus. Ten Hag sudah menunjukkan kemajuan usai bencana di Brentford dengan menuai empat kemenangan beruntun dan peningkatan mood para pemain.
Di tengah cemoohan, Ten Hag harus tetap fokus dan segera mengubah permainan skuadnya.
Sumber: Sportingnews