Bola.com, Jakarta - Timnas Portugal adalah satu di antara kontingen penuh bintang menuju Piala Dunia 2022 Qatar, yang rencananya akan dimulai pada 20 November mendatang. Dipimpin sang kapten kaya jam terbang dan pengalaman, Cristiano Ronaldo, armada Fernando Santos memiliki kedalaman skuad yang mengerikan.
Empat tahun lalu di Rusia, Ronaldo dkk tumbang di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Prestasi tersebut menjadi pelajaran sangat berharga bagi para penggawa Seleccao das Quinas agar bisa melangkah lebih jauh di Qatar nanti.
Sekarang, mari kita lihat starting XI Portugal yang membuat mereka wajib diwaspadai Formasi dasar yang dipakai adalah 4-3-3.
Kiper: Diogo Costa
Penjaga gawang milik FC Porto dalam performa terbaiknya musim ini. Empat clean sheet dalam tujuh pertandingan di Liga Portugal dan tampil mengesankan untuk timnas membuat pemain berusia 23 tahun masuk pilihan utama.
Bek Tengah: Rúben Dias
Seperti di Manchester City, Dias juga tampil lugas di timnas. Dia disebut-sebut sebagai pemain kunci di jantung pertahanan Portugal.
Tak kenal takut dan jago duel bola-bola atas, pemain yang baru berusia 25 tahun itu juga lihat membaca pergerakan penyerang lawan.
Bek Tengah: Pepe
Masih ada yang meragukannya? Meski sudah 39 tahun, Pepe tak pernah kehabisan tenaga. Sang veteran masih terlihat bugar dan sangar.
Sulit untuk tak memasukkan namanya di starting XI, mengingat Pepe seorang petarung. Meski dalam beberapa laga harus menerika kartu kuning, namun peran Pepe tak terbantahkan.
Bek Kanan: Diogo Dalot
Musim lalu, Manchester United membuangnya ke AC Milan sebagai pemain pinjaman. Tapi, sejak kedatangan Erik ten Hag ke Old Trafford, Dalot dipanggil pulang dan jadi starter dalam beberapa laga musim ini.
Dalot terus berkembang baik dalam permainan, visi, dan kebugaran.
Bek Kiri: João Cancelo
Wajar kalau dia nyaris tak tergantikan. Soalnya, Cancelo tipikal bek serba bisa. Di Manchester City, Pep Guardiola, memplotnya sebagai bek kiri.
Padahal, dia sejatinya bermain di kanan. Toh Cancelo asyik-asyik saja di kiri dan ternyata sukses besar.
Gelandang Bertahan : João Palhinha
Tak pernah putus asa, terus berupaya. Itulah prinsip Palhinha. Meski lama melakoni sebagai pemain pinjaman di Belenenses dan Braga, pemain yang disia-siakan Sporting CP itu kini memperkuat klub Premier League, Inggris, Fulham.
Berusia 27 tahun, Palhinha sosok gelandang petarung berjiwa spartan.
Gelandang Bertahan: Rúben Neves
Anak muda berusia 25 tahun ini adalah berkah bagi Portugal. Dia jitu membaca permainan lawan. Bola di kakinya susah direbut.
Sebagai gelandang bertahan, Neves bertugas merusak ritme permainan lawan. Pilar Wolverhampton Wanderers yang bermain tenang namun buas ini mampu membuat keseimbangan di lini tengah.
Gelandang Serang: Bruno Fernandes
Fernandes, perlahan tapi pasti, mendapatkan kembali performa terbaiknya. Dia tak terbendung di Premier League musim lalu.
Kinipun dia satu di antara andalan Manchester United di bawah rezim Erik ten Hag. Bayangkan, di Qatar nanti, dia akan bekerja sama dengan Cristioano Ronaldo.
Sayap Kanan: Bernardo Silva
Silva merupakan aset berharga, tak hanya bagi Manchester City melainkan juga bagi Portugal. Peran vitalnya sangat menentukan hasil akhir.
Meski terkesan lamban di awal musim ini, akan tetapi dia sudah mengemas dua gol dalam tujuh laga bersama City. Di ajanh UEFA Nations League, pemain 28 tahun ini sudah mengemas enam assist atau hanya terpaut satu assist dari keloganya di klub asal Belgia, Kevin de Bruyne.
Sayap Kiri: Rafael Leão
Gahar dan sangar, menjulang pula postur tubuhnya. Tempaan keras Serie A dalam panji-panji AC Milan membuat sayap berusia 23 tahun ini kian matang dalam semua hal.
Umpan, crossing, serta staminya yang luar biasa tentunya akan sangat menguntungkan Portugal. Di posisi ini, bos Santos punya sejumlah opsi. Tapi, Leão sepertinya lebih pantas melakukan serbuan dari kiri.
Penyerang: Cristiano Ronaldo
Di MU, Ronaldo memang terpinggirkan. Bang Dodo tak lagi jadi pilihan utama pelatih Erik ten Hag. No problem. Di timnas, Ronaldo tetaplah superstar.
Tenaga dan pikiran penyerang 37 tahun ini masih amat sangat dibutuhkan. Ini merupakan Piala Dunia kelimanya dan dia pasti tak akan melewatkannya begitu saja. Maklum, Bang Dodo belum pernah memenangkan Piala Dunia. So, ini momen yang tepat buat meledak.
Sumber: Sportskeeda