Bola.com, Surabaya - Tragedi Kanjuruhan membuka mata pihak yang berseteru. Persebaya Surabaya dan Arema FC sepakat untuk mengakhiri perselisihan antarsuporter.
Rivalitas antara pendukung Persebaya, Bonek, dan militan Arema FC, Aremania, berpeluang berakhir seiring dengan tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022 malam WIB.
Sedikitnya 131 orang tewas dan 300-an lainnya luka-luka akibat peristiwa yang paling parah dalam sepak bola Indonesia tersebut.
Turut Berduka Cita
Persebaya Surabaya, termasuk pemain, pelatih, staf, dan Bonek, turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan.
"Kami manajemen Persebaya, bersama seluruh barisan, pelatih, pemain, staf, juga bersama teman-teman suporter Persebaya, pertama-tama ingin mengucapkan belasungkawa sebesar-besarnya terhadap seluruh korban dan keluarga atas tragedi di Kanjuruhan," tulis Persebaya dalam akun Twitternya, @persebayaupdate, Rabu (5/10/2022).
Perwakilan keluarga pemegang saham Persebaya, Azrul Ananda, disebut telah berbicara dengan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana untuk membahas hubungan kedua tim dan suporter.
"Azrul berkomunikasi dengan Gilang untuk membahas hubungan kedua pihak ke depan. Teman-teman Bonek juga sudah berhubungan dengan teman-teman Aremania," kata Persebaya.
Damai
Persebaya dan Arema FC berencana untuk mendamaikan Bonek dan Aremania. Keempat pihak juga telah menjadwalkan pertemuan untuk mengomunikasikan kemungkinan itu.
"Nawaitunya sama, untuk mengakhiri segala permusuhan, dan mengawali serta membina hubungan yang lebih baik ke depannya," ungkap Persebaya.
"Kami juga sudah sepakat untuk melakukan pertemuan, antara Bonek dan Aremania, manajemen Persebaya dan Arema FC, untuk membahas niatan baik itu lalu mewujudkannya dalam program-program dan kegiatan yang konkret," jelasnya.
Dibalas Arema FC
Cuitan Persebaya itu dibalas akun Arema FC, @AremafcOfficial dengan emoticon hati berwarna biru, berjabat tangan, dan hati berwarna hijau.
"Semoga segala niat dan tujuan baik dari kedua pihak ini bisa dipahami dan didukung oleh sebanyak mungkin teman-teman, kalau memang belum bisa semuanya," tutur Persebaya.
"Karena bagaimana pun, persaingan hanyalah 90 menit di lapangan, sebelum dan sesudahnya kita semua adalah saudara," imbuhnya.