Bola.com, Yogyakarta - Elemen suporter di Bumi Mataram yang mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Surakarta atau Solo, membanjiri Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta, Selasa (4/10/2022) malam WIB. Mereka berkumpul dalam aksi solidaritas untuk korban Tragedi Kanjuruhan.
Mereka menggelar doa bersama dan melaksanakan salat gaib untuk ratusan korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Diketahui ratusan orang meninggal dunia setelah kerusuhan yangt terjadi di Kanjuruhan, Sabtu (1/5/2022).
Pemandangan langka terlihat di Stadion Mandala Krida yang merupakan markas klub PSIM Yogyakarta. Setidaknya ada tiga basis suporter besar hadir, padahal sebelumnya terlibat rivalitas yang panas.
Suporter dari PSIM, Persis Solo, dan PSS Sleman menyatu untuk ikut mengirimkan doa bagi korban Tragedi Kanjuruhan. RIbuan orang di Mandala Krida tersebut menanggalkan permusuhan dan mengikrarkan perdamaian.
Momen damai antarsuporter di Bumi Mataram diawali dari inisiatf dari kelompok suporter PSIM, Brajamusti yang menggelar doa bersama untuk korban tragedy Kanjuruhan. Mereka ikut mengundang suporter dari Solo maupun Sleman.
Penantian Panjang
Selain sebagai bentuk solidaritas atas Tragedi Kanjuruhan, momen di Mandala Krida menjadi saat yang dinantikan. Yaitu pertemuan antarsuporter untuk sudah saatnya mengakhiri permusuhan atau rivalitas.
“Alhamdulillah ini benar-benar sesuatu yang luar biasa bagi kami malam ini, ada kegiatan di Mandala Krida dalam rangka doa untuk saudara-saudara kita di Kanjuruhan,” terang Ketua Brajamusti, Muslich Burhanudin.
“Menjadi momen yang mungkin sudah lama dinanti dari publik bola di Indonesia. Alhamdullilah malam ini bisa mempertemukan meski masih di masa yang berduka cita, jadi kami belum bisa ngomong yang banyak. Alhamdulillah acara malam ini berjalan sukses, mungkin kedepan akan ada hal-hal yang kita lakukan di antara lintas pengurus,” lanjut dia.
Jaga Hubungan Harmonis
Pernyataan senada juga disampaikan dari pemimpin kelompok suporter Pasoepati dari Persis Solo, Maryadi Suryadharma. Pihaknya dan anggota suporter lain di Pasoepati sangat berharap adanya hubungan yang baik dengan seluruh suporter.
“Harapan kami ke depan tentu selalu berhubungan dengan baik antara suporter Jateng dan DIY. Intinya kami sepakat ini suatu hal yang luar biasa bagi suporter Jateng dan Yogyakarta, dan luar biasa bagi suporter Indonesia,” bebernya.
“Insyaallah ke depan, kami dari Pasoepati akan menyetujui apa yang akan dilaksanakan untuk persatuan dan kesatuan suporter Indonesia,” jelasnya.
Momentum Damai
Perwakilan dari kelompok suporter PSS Sleman yakni Brigata Curva Sud (BCS), Zulfikar menilai bahwa pertemuan di Mandala Krida adalah momentum bahwa sudah saatnya seluruh suporter bersatu dengan damai.
“Kehadiran kami juga dalam rangka mensukseskan doa bersama bagi saudara kita di Kanjuruhan. Tentu kami sesama suporter pasti sangat kaget, syok dengan adanya banyaknya korban,” beber pria yang akrab disapa Fikar.
“Semoga ini menjadi momentum. Kami bersyukur, teman-teman di arus bawah sudah klik, dan tinggal mengamini saja. Kami juga ingin mengadakan kegiatan serupa di Stadion Maguwoharjo dan mengundang teman-teman yang lain juga,” tegasnya.