Bola.com, Surabaya - Aksi solidaritas untuk korban tragedi Kanjuruhan terus bermunculan di Tanah Air. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) juga ikut ambil bagian dengan menggelar pertandingan amal.
Unesa menggelar doa bersama sekaligus laga amal melawan Iron Man dan Rawon FC di Lapangan Unesa, Surabaya, Rabu (5/10/2022) sore.
“Kita komunitas olahraga dan tokoh-tokoh olahraga semuanya ikut berduka dan prihatin. Harapannya ke depan tidak terjadi lagi. Yang penting kata kuncinya tidak boleh mencari kambing hitam,” kata Nurhasan, rektor Unesa, kepada awak media.
“Ini adalah tragedi yang tidak kita perkirakan, sehingga kita perlu mengevaluasi manajemen penyelenggaraan. Ini adalah tragedi yang terakhir, ke depan tidak boleh terjadi lagi,” imbuhnya.
Telan Banyak Korban
Tragedi Kanjuruhan merupakan insiden yang menelan sebanyak 131 korban jiwa. Itu bermula dari kekalahan Arema dengan skor 2-3 dari Persebaya dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Insiden ini tidak melibatkan kerusuhan antar kelompok suporter mengingat Bonek tidak diperkenankan hadir sesuai perjanjian. Melainkan, Aremania melampiaskan kekecewaan dengan menginvasi lapangan stadion setelah kekalahan itu.
Dari sinilah pihak keamanan malah menyemprotkan gas air mata yang membuat massa berhamburan. Kebanyakan dari mereka sesak nafas dan sulit menghindar untuk keluar stadion hingga akhirnya melahirkan korban jiwa.
Berikan Beasiswa
Sebagai institusi pendidikan, Nurhasan menyebut Unesa juga bakal memberikan beasiswa pendidikan untuk keluarga korban yang ditinggalkan.
“Unesa siap memberikan beasiswa bagi mereka yang putra-putrinya, bapak atau ibunya, kena musibah itu. Unesa siap memberikan beasiswa mulai level SD sampai, perguruan tinggi. Siapa saja yang berminat. Unesa punya SD, SMP, SMA, SMK, satu kompleks di kampus kami,” ucapnya.
Di sisi lain, lanjut Nurhasan, Unesa berencana untuk menggelar workshop dengan mengajak pelaku sepak bola nasional untuk mencegah hal serupa terjadi.
Dia juga berkaca pada peristiwa serupa yang terjadi di Peru dan Inggris yang pernah merenggut korban jiwa.
Belajar dari Sejarah Kelam
Dari tragedi yang ada di negara lain itu Nurhasan ingin sepak bola Indonesia bisa belajar dari sejarah kelam ini.
“Maka kami carikan solusi sehingga ke depannya nanti semua pelaksana penggiat olahraga menjadi adaptif bisa menyesuaikan bahwa ketika penyelenggaraan di sini maka harus seperti ini. Tipikal masing-masing suporter juga berbeda,” ujarnya.
“Saya kira kami tahu persoalan-persoalan yang terjadi dan ada rujukan dari beberapa negara pernah di Peru Inggris dsb itu. Dari situ kami formulakan menjadi sesuatu yang bisa kami laksanakan bersama-sama. Berbicara bersama untuk mencari solusi terbaik agar tidak terjadi lagi tragedi di Kanjuruhan,” tutur Nurhasan.
Solidaritas dari Bonek
Sebelumnya, Persebaya dan Bonek juga menunjukkan solidaritas dengan menggelar doa bersama untuk Aremania yang korban tragedi tersebut.
Mereka mengirim karangan bunga kepada Aremania yang diletakkan di depan Monumen Singa Tegar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin pagi.
Manajemen Persebaya dan ribuan Bonek juga menggelar aksi solidaritas menyalakan lilin dan doa bersama untuk Aremania di Tugu Pahlawan, Surabaya, Senin (3/10/2022) malam.
Terbaru, Pemkot Surabaya mengadakan doa bersama di Balai Kota Surabaya, Selasa (4/10/2022) malam.
Baca Juga
Head to Head Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Pemain Abroad Merah Putih Menang Banyak, Tetapi Rekor Pertandingan Tekor
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Jay Idzes Berikan Jersey Venezia untuk 2 Pemain Timnas Indonesia: Bagus Mana Witan atau Marselino?