Kisah Langkah Kaki Kaka dan 3 Legenda Terbaik AC Milan Lainnya

oleh Choki Sihotang diperbarui 05 Okt 2022, 21:37 WIB
Kaka berkembang menjadi salah satu pemain terbaik dunia di bawah asuhan Carlo Ancelotti. Sang maestro Brasil juga berhasil memenangkan Ballon d'Or 2007 usai membawa AC Milan meraih gelar Liga Champions. Ia membuat 270 penampilan untuk Ancelotti di AC Milan dan Real Madrid. (AFP/Toshifumi Kitamura)

Bola.com, Jakarta - Belum lama ini, Ricardo Kaka bikin geger. Bukan di lapangan sepak bola, tapi di lintasan lari. Lintasan lari? Ya! Mantan pemain AC Milan itu tampil prima saat mengikuti Berlin Marathon beberapa waktu lalu.

Meski sudah berusia 40 tahun, Kaka masih bisa menempuh jarak 42, 195 kilometer. Berlari tanpa henti, Kaka finis dengan catatan waktu 3 jam dan 38 menit. Luar biasa! Soalnya, Kaka pernah mengalami cedera lutut parah saat masih aktif di balbalan.

Advertisement

 

2 dari 7 halaman

Ada yang Ingat?

Ngomong-ngomong, kalian masih ingat Kaka kan ya? Meski pernah memperkuat sejumlah klub, pria kelahiran 22 April 1982 itu lebih kesohor sebagai legenda AC Milan. Hal itu tak lepas dari kariernya di klub yang berasal dari kota mode tersebut.

Kaka memperkuat AC Milan pada dua periode, 2003–2009 dan 2013–2014. Bersama Rossoneri, Kaka memenangkan banyak gelar.

Dua di antaranya adalah Serie A 2003/2004 serta Liga Champions 2006/2007. Dia juga pernah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A dua kali yakni 2004 dan 2007.

 

3 dari 7 halaman

Nama Lain

2. Kaka - Pemain asal Brasil ini menjadi motor vital setiap serangan AC Milan di Liga Champions 2007. Kaka mampu menghancurkan lini pertahanan Liverpool dan memberikan beberapa assist untuk kemenangan AC Milan atas Liverpool di laga final Liga Champions 2007. (AFP/

Sayang, cedera yang membekapnya membuat Kaka tak lagi dalam performa terbaiknya. Pelan namun pasti, pamornya perlahan memudar. Namun, bagi fans AC Milan, Kaka tetaplah seorang legenda terbaik.

Selain Kaka, AC Milan juga punya mantan pemain terbaik yang patut dikenang sepanjang masa. Siapa saja?

 

4 dari 7 halaman

Gunnar Nordahl

Dari nama depannya, kalian pasti mengira dia berasa dari India. Nordahl masih satu kampung dengan Zlatan Ibrahimović, Swedia.

Jika Ibra masih bermain untuk AC Milan saat ini, Nordahl merupakan pilar krusial dari 1949 hingga 1956. Ia sanggup meraih scudetti pada 1950/1951, 1953/1954, lalu Piala Italia (4) dan Coppa Latina (2).

 

5 dari 7 halaman

Franco Baresi

Baresi adalah contoh nyata loyalitas dan totalitas. Tak ada klub lain yang pernah dia bela selain AC Milan.

Pria yang kini berusia 62 tahun itu memperkuat Milan dari 1977 hingga 1997. Dia adalah satu di antara bek terhebat dalam sejarah AC Milan.

Hal itu berlatar segudang prestasi bersama Il Diavolo Rossi. Beberapa di antaranya adalah trofi Liga Champions (1989, 1990, 1994), Piala Interkontinental (1989, 1990), dan Piala Super Eropa (1989, 1990, 1994)

Ia juga mengoleksi scudetti, pernah juga di Serie B, lalu Piala Super Italia (4) dan Piala Mitropa 1982. Tak heran jika segepok penghargaan di level individu menjadi bagian karier hebat seorang Baresi.

 

6 dari 7 halaman

Paolo Maldini

2. Paolo Maldini (AC Milan) - Saat sang legenda memutuskan untuk pensiun, saat itu pula nomor tiga diistirahatkan. Persembahan 26 trofi untuk klub kota Milan itu membuat I Rossoneri layak memberikan penghormatan tinggi untuknya. (AFP/Emilio Andreoli)

Il Capitano. Ia membuat penampilan pertamanya di usia 16 tahun sebagai pemain pengganti pada 20 Januari 1985. Sejak saat itu, Maldini memulai kariernya bersama AC Milan selama dua setengah dekade.

Seorang juara dan pemimpin yang luar biasa di antara para pemimpin, Maldini adalah yang terhebat yang pernah ada di dunia.

Sumber: Bleacherreport

7 dari 7 halaman

AC Milan dan Juventus Di Mana?

Berita Terkait