Starting XI Berisi Anak Ugal-ugalan di Liga Inggris : Bad Boys Yang Menggelitik, Ada Jagoan MU dan Chelsea

oleh Choki Sihotang diperbarui 06 Okt 2022, 11:32 WIB
John Terry - Kasus ini terkenal usai Wayne Bridge menolak bersalaman dengan legenda Chelsea, diketahui Terry ketahuan berselingkuh dengan Vanessa Perroncel yang tak lain adalah istri Wayne Bridge. (AFP/Justin Tallis)

Bola.com, Jakarta - Di pentas sepak bola, termasuk Premier League, pemain berjuluk bad boy selalu saja ada. Banyak orang menyukai mereka, namun tak sedikit pula yang membenci.

Pada musim-musim sebelumnya, sejumlah pemain berkategori bad boy mewarnai kasta sepak bola tertinggi Inggris. Beberapa orang di antaranya malah berstatus melegenda hingga kini.

Advertisement

Di bawah ini, seperti dilansir Bleacherreport, 11 pemain bad boys Liga Inggris yang masuk Starting XI kembali menyapa.

 

2 dari 13 halaman

Kiper: Vinnie Jones

7. Vinnie Jones - “X-Men The Last Standing” merupakan film besar yang pernah dibintangi mantan pemain Chelsea ini. (AFP/Jason Merrit)

Si bengal ini sejatinya bermain sebagai gelandang. Tapi, pada 21 Oktober 1995, dia mendadak jadi kiper. Saat itu, tim yang dibelanya, Wimbledon, bentrok kontra Newcastle United. Kiper Wimbledon diganjar kartu merah lantaran pelanggaran keras. Jones kemudian mengajukan diri sebagai kiper pengganti.

Pada masa jayanya, Jones tipikal pemain keras. Di tim mana pun dia bermain, kebengalannya tak pernah luntur. Selain Wimbledon, Jones juga pernah memperkuat QPR, Leeds United, Sheffield United, dan Chelsea.

Di luar lapangan, Jones juga kerap berulah yang membuatnya kerap berurusan dengan pihak berwajib. Meski begitu, Jones meraup cuan yang tak sedikit lantaran beberapa pruduser atau sutradara film mengajaknya tampil di layar lebar dengan peran antagonis.

 

3 dari 13 halaman

Bek Kanan: Gary Neville

6. Gary Neville (2005-2011), bek sayap didikan akademi MU ini selalu tampil penuh gairah. Selain itu pria Inggris ini juga memiliki kesetiaan yang tinggi bagi Setan Merah. (AFP/Paul Ellis)

Neville adalah legenda Manchester United yang bermain sebagai bek kanan. Bagi pembenci Setan Merah, Neville merupakan pemain yang tak disukai karena permainannya yang dianggap kasar. Terlebih saat bertanding melawan Liverpool.

Tapi, meski begitu, Neville merupakan satu di antara pemain kesayangan engkong Sir Alex Ferguson. Fans juga masih sangat menghormatinya hingga kini.

 

4 dari 13 halaman

Bek Kiri: Ashley Cole

4. Ashley Cole - Sosok bek kanan ini sangat tak tergantikan saat laga Chelsea melawan Bayern Munchen di final Liga Champions 2012. Ashley Cole mampu meredam serangan bertubi pemain sayap Bayern Munchen di laga final tersebut. (AFP/Odd Andersen)

Di Premier League, tak banyak bek kiri yang melegenda. Bisa dihitung jari. Satu di antara yang layak diapresiasi, siapa lagi kalau bukan Cole.

Sebagai tukang jagal, Cole tak kenal kompromi. Dia lebih memilih diganjar kartu dari pada membiarkan pemain lawan bebas berkeliaran di wilayah kekuasaannya. Tebasan dan tekelnya sangat ditakuti, bikin penyerang lawan ciut duluan.

 

5 dari 13 halaman

Bek Tengah: John Terry

Dalam hal statistik, Anda tidak bisa berdebat dengan kehebatan Terry sebagai kapten. Dia satu-satunya pemain yang memimpin timnya meraih lima gelar juara Premier League, dan juga memimpin Chelsea rebut empat Piala FA, tiga Piala Liga, Liga Champions, dan Liga Europa. (Foto: AFP/Jim Watson)

Jarang bicara, jarang pula dia tersenyum. Tatapannya sangar, penuh keangkeran. Terry memang tipikal pemain bertahan yang menakutkan. Tak kenal takut, siap bertarung dengan striker terhebat sekali pun.

Legenda Chelsea ini terkenal dengan tebasan dan tekel keras yang membuat pemain lawan terbang-terbang dan tak sedikit yang masuk ruang medis. Sadis! Namun, di luar lapangan, Terry tak sekejam di lapangan. Dia justru cenderung adem serta sosok suami DKI alias di bawah ketiak isteri.

 

6 dari 13 halaman

Bek Tengah: Gary Caldwell

Skill no, keras yes. Sepertinya, itulah moto Gary Caldwell tatkala masih wara wiri di Premier League. Caldwell, yang kini berusia 40 tahun, lebih dikenang sebagai mantan pilar Wigan Athletic (2010-2015).

Dia pernah dipercaya sebagai kapten di sana. Striker lawan kudu ekstra waspada. Meleng sekejap, kaki bisa patah atau minimal memar-memar. Soalnya, Caldwell terkenal dengan tekelan horornya. Kartu merah dan kartu kuning merupakan menu wajibnya setiap kali laga. Keras!

 

7 dari 13 halaman

Gelandang Bertahan: El-Hadji Diouf

Dari kartu ke kartu, itulah Diouf. Entah sudah berapa kartu kuning dan merah yang sudah dikoleksinya kala membela Liverpool, Blackburn, Bolton, dan Sunderland.

Soal kemampuan, Diouf biasa-biasa saja. Masih jauh dari kata memuaskan. Tapi kalau soal pelanggaran, Diouf jagonya. Itulah kenapa image bad boy tak pernah lepas darinya.

 

8 dari 13 halaman

Gelandang Bertahan: Joey Barton

Barton memang dikenal sebagai pemain yang temperamental dan sulit diredam. Tak hanya ribut dengan lawan, ia juga beberapa kali bersitegang dengan sesama rekannya. (AFP/Paul Ellis)

Di mana ada Barton, di situ ada masalah. Bakatnya memang besar, namun talenta membuat masalah. Meski begitu, Barton toh laris manis. Dia pernah memperkuat Manchester City, Newcastle United, QPR, Burnley, dan Rangers.

Sikap kontroversinya di lapangan bukan sesuatu yang asing lagi. Di luar lapangan, Barton juga dikenal sebagai "abang jago". Karena ulahnya, dia kerap berurusan dengan polisi, bahkan sampai masuk penjara.

 

9 dari 13 halaman

Gelandang Serang: Roy Keane

Roy Keane, yang saat ini menjadi pakar olahraga, pernah disebut sebagai salah satu gelandang terhebat di generasinya. Tujuh gelar liga yang diraih pria Irlandia bersama MU tersebut, membuatnya menjadi salah satu pemain paling berprestasi sepanjang masa. (AFP/Andrew Yates)

Keane, nama yang tak asing lagi bagi lawan-lawan Manchester United. Selain kapten, motor serangan, Keane juga ditakuti karena kebrutalannya saat duel memperebutkan bola.

Demi mendapatkan bola, Keane tak segan-segan melakukan tekel horor. Ketika ditegur, Keane bukannya minta maaf malah terkadang ngajak duel. Dalam otobiografinya, Keane mengakui kalau tekelnya memang sengaja untuk melukai lawan.

 

10 dari 13 halaman

Sayap Kiri: Lee Bowyer

3. Lee Bowyer - Pendukung Newcastle United pasti tak asing dengan nama yang satu ini. Gelandang lincah tersebut memutuskan pensiun di sepakbola dan beralih profesi sebagai Pemancing profesional. (AFP/Ian Kington)

Kalau pemain lain berlomba-lomba mengumpulkan trofi, Bowyer memilih memgumpulkan kartu kuning. Mau tahu berapa koleksi kartu kuningnya selama bermain di Premier League?

Bukan 10, 20, 30, atau 50., melainkan 100 kartu kuning. Ngeri! Tak hanya pemain lawan, teman sendiri juga dia hajar. Itu terjadi saat Bowyer masih berkostum Newcastle United. Bowyer terlibat adu jotos dengan rekan setim, Kieron Dyer, saat Newcastle bertanding melawan Aston Villa.

 

11 dari 13 halaman

Striker: Eric Cantona

Eric Cantona. Striker ini didatangkan Manchester United dari Molde pada tengah musim 1992/1993 dengan nilai 1,2 juta pound. Selama 5,5 musim ia tampil 185 laga dengan torehan 82 gol dan 62 assist. Banyak gelar diraihnya, termasuk 4 trofi Premier League. (AFP/Gerry Penny)

Cantona, tak diragukan lagi merupakan pemain hebat di eranya. Dia legenda kebanggaan Manchester United dengan kharisma yang luar biasa. Namanya harum hingga kini, kendati banyak bintang datang dan pergi dari Old Trafford.

Sebagai manusia biasa, Cantona juga tak luput dari emosi. Pada 1995, saat Setan Merah bentrok kontra Crystal Palace, Cantona menyerang seorang suporter lawan via tendangan kungfu. Buntutnya, King Eric dihukum tak bisa tampil selama enam bulan.

 

12 dari 13 halaman

Striker: Duncan Ferguson

Duncan Ferguson (foto: istimewa)

Tingginya hampit dua meter. Tak banyak bicara plus temperamental. Ferguson yang pernah memperkuat sejumlah klub seperti Everton dan Newcastle United tipikal striker "sumbu pendek" alias cepat emosi.

Sama sekali tak ada lembut-lembutnya. Kalau bisa berantam, buat apa berdamai. Kira-kira itulah prinsipnya. Di balik semua keangkerannya, Ferguson sejatinya tombak yang bisa diandalkan. Khususnya duel-duel bola udara.

Sumber: Bleacherreport

13 dari 13 halaman

MU Terlihat Nggak di Klasemen?

Berita Terkait