Bola.com, Surabaya - Rivalitas antara suporter Persebaya Surabaya dan Arema FC selama ini menjadi sorotan publik. Namun, ada kabar baik baru-baru ini.
Hubungan Bonek dan Aremania, mulai mencair sejak duka menimpa suporter Arema karena tragedi Kanjuruhan. 131 orang meninggal dunia karena sesak napas dan terinjak-injak setelah pertandingan Arema versus Persebaya, Sabtu (1/1/2022).
Insiden itu terjadi setelah pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah tribune yang dipenuhi suporter Arema.
Tak ada konflik fisik antar kelompok suporter dalam peristiwa ini. Suporter Persebaya juga tidak diizinkan hadir karena mereka dan suporter Arema, Aremania, sudah memiliki kesepakatan tidak saling mengunjungi dalam laga bertajuk Derbi Jatim tersebut.
Harapan Aji
Pelatih Persebaya, Aji Santoso, menginginkan Bonek dan Aremania bisa berdamai. Sosok Aji dihormati oleh dua kelompok suporter itu. Sebab, dia merupakan legenda hidup Persebaya sekaligus Arema.
“Saya sangat berduka dengan kejadian di Malang. Saya sangat prihatin. Saya sangat sedih sekali, apalagi saya orang Malang. Korbannya juga banyak orang Malang. Mudah-mudahan ini jadi yang terakhir kali,” kata Aji Santoso.
“Dan mudahan-mudahan ini bisa menjadi titik balik merukunkan semua suporter di Indonesia. Tidak ada artinya sebuah kesenangan, sebuah hobi mencintai sepak bola, tapi mengorbankan nyawa. Kemanusiaan, nyawa, di atas segalanya,” imbuhnya.
Upaya Perdamaian
Upaya mendamaikan Bonek dengan Aremania juga coba digagas oleh manajemen Persebaya. Pihak Persebaya mengaku sudah menghubungi Presiden Arema, Gilang Permana, untuk membahas upaya perdamaian tersebut.
Mereka juga sepakat membina hubungan yang lebih baik ke depan. Kedua kelompok berencana melakukan pertemuan untuk menentukan langkah-langkah dan program yang lebih konkret.
Dialog antara Aremania dan Bonek memang diperlukan untuk bisa meredam perseteruan di antara mereka. Selama ini, dua kelompok suporter terbesar di Jawa Timur masih dalam hubungan yang belum mencair.
Sikap Bonek
Bonek sudah mengambil sikap menghormati Aremania dengan tidak menggelar konvoi kemenangan. Mereka sebenarnya sudah menyambut kedatangan tim Persebaya di Surabaya, Minggu (2/10/2022) dini hari, namun membatalkannya begitu mendengar ada korban jiwa.
Upaya Bonek dan Aremania untuk duduk bersama tampaknya mulai terlihat. Banyak pihak yang menginginkan dua suporter yang terlibat rivalitas itu bisa duduk bersama.
Terbaru, Bonek dan perwakilan manajemen Persebaya datang ke Stadion Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022) malam, untuk menyampaikan duka cita mendalam. Mereka mendapat sambutan hangat dari Aremania dan menggelar doa bersama.
Legenda Arema dan Persebaya
Aji Santoso merupakan warga asli Malang yang pernah berkarier sebagai pemain serta pelatih Arema sekaligus Persebaya. Dia juga tercatat pernah menyumbang trofi untuk dua klub penuh rivalitas itu.
“Saya berharap kejadian ini bisa merukunkan semua suporter Indonesia. Betapa indahnya kalau suporter Aremania-Aremanita bisa datang ke Surabaya ataupun sebaliknya Bonek-Bonita disambut dengan hangat dengan Arema,” ucapnya.
“Saya berharap Bonek-Bonita dan Aremania-Aremanita saling mengalah untuk saling menyambut terhadap satu sama lain. Mudah-mudahan ini menjadi tonggak yang bagus. Mari kita menurunkan tensi, merendahkan hati, untuk saling menyambut,” tutur pria berusia 52 tahun itu.
Aksi Solidaritas Bonek
Sebelumnya, Persebaya dan Bonek juga menunjukkan kepedulian dengan menggelar doa bersama untuk korban tragedi tersebut. Mereka mengirim karangan bunga kepada Aremania yang diletakkan di depan Monumen Singa Tegar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin pagi.
Mereka juga menggelar aksi solidaritas menyalakan lilin dan doa bersama untuk Aremania di Tugu Pahlawan, Surabaya, Senin (3/10/2022) malam. Terbaru, Pemkot Surabaya mengadakan doa bersama Persebaya dan Bonek di Balai Kota Surabaya, Selasa (4/10/2022) malam.