Mirip Tragedi Kanjuruhan, Tembakan Gas Air Mata Bikin Satu Suporter Tewas di Argentina

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 07 Okt 2022, 14:45 WIB
Seorang dikabarkan meninggal dunia setelah insiden bentrokan antara suporter melawan Polisi usah laga Gimnasia La Plata Vs Boca Juniors (7/10/2022). (AFP/Alejandro Pagni)

Bola.com, La Plata - Setidaknya satu orang meninggal dunia dalam bentrokan antara suporter dengan Polisi dalam pertandingan Liga Argentina antara Gimnasia La Plata Vs Boca Juniors, Jumat (7/10/2022) pagi WIB.

Kabarnya, korban meregang nyawa karena terkena gas air mata yang ditembakkan Polisi. Menurut laporan ESPN, kejadian bermula saat kerusuhan terjadi di luar Estadio Juan Carmelo Zerillo yang menjadi markas Gimnasia La Plata.

Advertisement

Penyebabnya adalah suporter Gimnasia yang memaksa masuk ke stadion yang sudah penuh sesak. Polisi kemudian menembakkan gas air mata sehingga pertandingan dihentikan pada menit kesembilan karena situasi tidak lagi kondusif.

Tak hanya gas air mata, Polisi juga menembakkan peluru karet untuk memaksa suporter mundur.

Akibat kejadian ini, pertandingan Gimnasia La Plata Vs Boca Juniors harus ditunda. Belum diketahui kapan laga pekan ke-23 Liga Argentina itu akan kembali dilanjutkan.

2 dari 4 halaman

Seorang Tewas

Seorang dikabarkan meninggal dunia setelah insiden bentrokan antara suporter melawan Polisi usah laga Gimnasia La Plata Vs Boca Juniors (7/10/2022). (AFP/Alejandro Pagni)

Kepala Keamanan Provinsi Buenos Aires, Sergio Berni, mengonfirmasi adanya korban meninggal dunia dalam bentrokan tersebut. Seorang meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit.

"Sayangnya ada orang meninggal. Dia meninggal karena masalah jantung saat di bawa ke Rumah Sakit," tegas Sergio Berni.

Sementara itu, ketika gas air mata memasuki lapangan para pemain dan suporter terlihat menutupi wajah mereka. Kemudian mereka berlari ke lapangan untuk mencari jalan keluar stadion.

3 dari 4 halaman

Kesaksian Korban

Seorang dikabarkan meninggal dunia setelah insiden bentrokan antara suporter melawan Polisi usah laga Gimnasia La Plata Vs Boca Juniors (7/10/2022). (AFP/Alejandro Pagni)

Pemain Gimnasia, Leonardo Morales, menyayangkan insiden yang terjadi di markas klubnya. Morales mengaku, anaknya yang berusia dua tahun juga kesulitan bernafas karena tembakan gas air mata.

"Putra saya yang berusia dua tahun kesulitan bernafas. Kami merasa putus asa dan khawatir dengan semua orang di tribune," ucap Leonardo Morales.

"Ini gila. Kami memainkan pertandingan sepak bola normal dan itu berubah menjadi perasaan di mana kami dan kerabat hampir mati," tegas Leonardo Morales.

4 dari 4 halaman

Dikutuk AFA

Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengutuk insiden yang terjadi di Estadio Juan Carmelo Zerillo. AFA menegaskan, insiden semacam ini telah menodai sepak bola.

"AFA sangat menolak peristiwa yang terjadi hari ini di sekitar stadion Gimnasia dan menyatakan komitmennya untuk terus berupaya memberantas insiden semacam ini yang menodai semangat sepak bola," tegas AFA.

Kejadian di Estadio Juan Carmelo Zerillo mirip dengan Tragedi Kanjuruhan. Tidak ada suporter lawan yang hadir di stadion, karena Pemerintah Buenos Aires sudah melarang kedatangan suporter tim tamu setelah seringnya bentrokan antarsuporter terjadi sejak 2013.