Menyikapi Kerusuhan Kanjuruhan, Marc Klok: Pola Pikir Suporter dan Keamanan Harus Berubah

oleh Muhammad Faqih diperbarui 07 Okt 2022, 19:15 WIB
Ilustrasi - Duka Cita Sepak Bola Warna Hitam - Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Bandung - Pemain Persib Bandung, Marc Klok buka suara mengenai peristiwa berdarah yang terjadi Stadion Kanjuruhan, Malang. Dia melihat kerusuhan Kanjuruhan sebagai tragedi besar di dunia sepakbola.

Ratusan orang harus kehilangan nyawa setelah  terjadi kericuhan diakibatkan gas air mata yang ditembakkan pihak keamanan. Total korban jiwa tragedi Kanjuruhan mencapai 131 orang.

Advertisement

"Ya saya sudah seperti saya tulis di website saya sangat sedih. Ini tragedi yang besar saya pikir kita harus belajar dari momen ini juga, dan momen ini tidak bisa datang lagi di Indonesia," kata Klok kepada wartawan.

Pemain naturalisasi ini berharap peristiwa di Stadion Kanjuruhan jadi pelajaran berharga untuk semua pihak, tidak hanya suporter tapi juga keamanan.

"Untuk suporter belajar mindset suporter sangat penting. Tapi, juga mindset polisi dan security di stadion di negara ini, semoga suporter belajar dari momen ini pasti kita punya emosi dari tim kita,"terangnya.

2 dari 5 halaman

Harus Lebih Dewasa

Polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Klok mengatakan, suporter harus dewasa ketika tim kesayangannya menelan kekalahan. Suporter jangan sampai melampiaskan kekecewaan terhadap timnya dengan masuk ke lapangan.

"Pasti kita tidak senang kalau tim kita kalah atau pemain punya masalah.Yang penting dukungan yang bagus adalah kalau kita menang tapi juga kalau kalah itu penting," terangnya.

"Kalau punya emosi jangan sampai kita masuk lapangan, ini sepak bola yang semua cinta tidak ada tempat untuk fight dengan pemain atau suporter dengan polisi,"tambahnya.

3 dari 5 halaman

Kontrol Emosi

Tragedi memilukan kembali mewarnai sepak bola tanah air. Kerusuhan hingga menelan korban jiwa terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Pemain berusia 29 tahun ini berharap suporter bisa mengontrol emosi ketika timnya kalah. Kejadian di Kanjuruhan seharusnya bisa menjadi pembelajaran.

"Saya pikir kita ada di posisi pemain kita ada role model, dengan pemain di negara ini harus coba belajar suporter bagaimana harus bereaksi atau emosi, pasti pemain juga punya rasa kalau kalah," ungkapnya.

4 dari 5 halaman

Belajar Menerima Kekalahan

Gelandang Persib Bandung, Marc Klok. (Bola.com/Erwin Snaz)

Dia mencontohkan dengan laga derby Manchester City melawan Manchester United di Liga Inggris, pekan lalu. Suporter MU memilih pulang lebih cepat saat timnya kalah telak atas Manchester City di babak pertama

"Ini derby besar kalau Man United kalah 4-0 di babak pertama kenapa di sana suporter tidak masuk lapangan, mereka pasti sedih dengan hasil itu tapi mereka setelah babak pertama kembali ke rumah untuk jaga emosi," ungkapnya.

5 dari 5 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu Saat Ini

Berita Terkait