Bendera Setengah Tiang Dikibarkan di Kantor Arema Pasca-Tragedi Kanjuruhan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 07 Okt 2022, 18:00 WIB
Bendera setengah tiang dikibarkan di depan kantor Arema FC setelah Tragedi Kanjuruhan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Duka mendalam masih terasa di Malang. Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) yang menewaskan 131 korban jiwa jadi penyebabnya.

Kantor manajemen Arema FC, yang terletak di jalan Mayjen Pandjaitan juga masih berkabung. Ada empat bendera merah putih dikibarkan setengah tiang.

Advertisement

Di tengahnya ada bendera Arema juga dipasang setengah tiang. Pemasangan bendera setengah tiang ini dilakukan sejak Senin (3/10/2022) atau dua hari setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan.

"Ya, ini jadi tanda berduka kami," kata Manajer Store Arema, Tjiptadi Purnomo.

2 dari 5 halaman

Bantu Mendata Korban

Bendera setengah tiang dikibarkan di depan kantor Arema FC setelah Tragedi Kanjuruhan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Aktivitas kantor manajemen Arema sekilas masih berjalan normal. Namun bukan terkait kegiatan klub, mengingat skuad besutan Javier Roca juga sedang diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Mereka sibuk merapikan data korban tragedi kanjuruhan.  "Ya, kami bantu mendata korban. Sebelumnya ada PMI juga yang ikut menjaga di sini untuk laporan korban," kata Mergie Lapsavia, staf manajemen Arema.

3 dari 5 halaman

Trauma

Di sana, ia bertemu dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Ia pun memberikan santunan kepada keluarga korban. (AFP/Handout/Indonesia Presidential Palace)

Para karyawan masih punya trauma dengan tragedi Kanjuruhan. Karena mereka ada di lokasi saat pertandingan Arema lawan Persebaya.

Mereka tak menyangka jika duel rival ini akan memakan ratusan korban ratusan jiwa. Wajar jika wajah-wajah mereka masih murung, tidak secerah biasanya. Ditambah, kantor Arema juga menggelar beberapa konferensi pers terkait tragedi Kanjuruhan.

4 dari 5 halaman

Jadi Tersangka

Polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Terbaru, konferensi pers digelar menghadirkan Ketua Panpel Arema, Abdul Haris. Sosok ramah yang murah senyum itu dijatuhi sanksi larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia seumur hidup.

Selain itu, Abdul Haris juga ditetapkan sebagai salah satu tersangka oleh Kepolisian. Karena dia dianggap lalai menjalankan tugasnya. Termasuk mencetak tiket melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan.

Dari keterangan Kepolisian, harusnya kapasitas Stadion Kanjuruhan hanya 38 ribu penonton. Namun saat pertandingan Arema lawan Persebaya dibanjiri 42 ribu penonton.

5 dari 5 halaman

Fokus Bantu Korban

Ilustrasi - Duka Cita Sepak Bola Warna Hitam - Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 (Bola.com/Adreanus Titus)

Hampir sepekan tragedi Kanjuruhan berlalu, manajemen Arema masih fokus pada satu hal. Yakni para korban. Lima hari ini, manajemen dan pemain berkunjung ke rumah korban.

Dua hari pertama, semua pelatih, pemain hingga manajer tim bersama-sama berkunjung ke rumah korban. Kemudian para pemain yang berdomisili di Kabupaten Malang menjenguk korban dari wilayah sekitarnya.

Sedangkan bagi yang berada di Kota Malang mengikuti rangkaian doa bersama yang jaraknya berdekatan. Seperti di Balai Kota Malang dan sekitarnya.

"Sampai saat ini kami fokus pada korban," tegas manajer Arema, Ali Rifki.

Berita Terkait