Beragam Pesan Haru yang Dititipkan Aremania di Stadion Kanjuruhan: Mulai dari Usut Tuntas hingga Tuntut Keadilan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 07 Okt 2022, 20:45 WIB
Kondisi pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Malang saat Bola.com hadir ke lokasi hari Senin (03/10/2022). (Iwan Setiawan/Bola.com)

Bola.com, Malang - Hampir sepekan tragedi Stadion Kanjuruhan berlalu. Namun luka yang ada di hati suporter Arema FC, Aremania seakan tak bisa hilang.

Wajar, 131 korban jiwa bukan jumlah yang sedikit. Mereka menumpahkan isi hatinya lewat beragam tulisan di jalanan Malang Raya.

Advertisement

Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang juga tak luput. Banyak tulisan pesan dari Aremania. Mulai coretan cat, spanduk hingga selebaran yang ditempel di tembok. Isi pesan itu ada yang bernada amarah, tapi lebih banyak yang mengharukan.

Kalimat 'Usut Tuntas 01-10-2022' yang paling dominan dituliskan di dinding dan pilar. Sekitarnya lebih beragam. 'Gas air mata vs air mata ibu', kalimat ini sangat dalam menggambarkan tragedi Kanjuruhan.

2 dari 5 halaman

Peristiwa Kelam

Kondisi pintu masuk tribune 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, dari sisi luar pada Senin (3/10/2022). Tampak pintu masih terpasang garis polisi. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Karena korban yang berjatuhan disebabkan gas air mata yang ditembakkan ke tribun penonton. Terutama di tribune 10-13 yang banyak memakan korban jiwa.

Mayoritas anak muda yang tutup usia. Sehingga banyak ibu yang meneteskan air mata melepas kepergian anaknya.

3 dari 5 halaman

Dipenuhi Coretan

Bunga, syal Arema dan coretan di tembok tanda duka cita memenuhi pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan Malang. Pintu yang terlambat dibuka ditambah kekacauan akibat gas air mata membuat banyak suporter meninggal dunia (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Selain itu, ada yang menuliskan 'Saudaraku Dibunuh'. Tulisan itu mengarah pada aparat Kepolisian yang menembakkan gas air mata. Poster saat anggota Polisi bertindak agresif kepada Aremania yang turun ke lapangan juga tertempel di dinding.

Di pintu keluar tribun 13 juga dicat 'RIP' dengan font besar berwarna merah. Tulisan-tulisan serupa juga terdapat di tembok dan pintu ruko sekeliling Stadion Kanjuruhan.

Selain itu, ada tulisan revolusi PSSI. Karena federasi dianggap harus bertanggung jawab atas tragedi ini. Dilanjutkan dengan tulisan 'No Justice, No Peace'. Artinya, tidak keadilan, tidak ada perdamaian.

4 dari 5 halaman

Menuntut Keadilan

Dua orang pelajar menabur bunga dan berdoa di depan pintu 13 Stadion Kanjuruhan Malang. Mereka mendoakan para korban tragedi pada 1 Oktober 2022 dan berharap kelak kejadian serupa tak terulang lagi (Liputan6.com/Zainul Arifin) 

Saat ini, keadilan memang jadi tuntutan Aremania. Karena aksi masuk lapangan tak sepatutnya dihukum dengan ratusan korban jiwa.

Menuju ke pintu VIP, pesan dituliskan di tembok. Mulai 'Kanjuruhan Disaster', ‘Aparat Are You Okay?’ dan beragam pesan lainnya.

5 dari 5 halaman

Suara Suporter

Seorang perempuan berdoa di depan pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Jumat (7/10/2022). (Bola.com/Yus Mei Sawitri)

Tapi yang cukup mencuri perhatian, pesan dengan kalimat 'Kalian bawa senapan, kami bawa harapan'.

Pesan tersebut seperti menyinggung pihak keamanan, sebab seakan pertandingan jadi hal yang menyeramkan dengan pengawalan petugas bersenjata. Padahal suporter datang hanya membawa harapan timnya, Arema FC bisa memetik kemenangan.

Berita Terkait