Bola.com, Solo - Tragedi Kanjuruhan tepat terjadi sepekan yang lalu. Sebanyak 131 korban jiwa melayang pasca-kerusuhan setelah laga antara Arema kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Salah satu tim kontestan Liga 1, Persis Solo ikut mengambil sikap setelah terjadinya peristiwa paling kelam dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Hal itu diumumkan secara resmi oleh Persis melalui website mereka, Jumat (7/10/2022) malam WIB. Sejumlah poin disuarakan oleh klub berjulukan Laskar Sambernyawa untuk Tragedi Kanjuruhan.
“Persis turut berbelasungkawa atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu. Kami juga memanjatkan doa untuk korban dan keluarga yang ditinggalkan, agar diberi kekuatan dan ketabahan untuk melewati peristiwa duka ini,” tulis Persis Solo.
“Selain itu, Persis juga menuntut untuk segera ada pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat, dan menuntut adanya reformasi sistematik sebagai upaya perubahan agar hal serupa tidak terulang di kemudian hari.”
Tuntutan Persis Solo
Selain itu, klub kebanggaan wong Solo juga merumuskan setidaknya lima poin demi perbaikan sepak bola di Indonesia, pasca-terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Berikut isinya.
1. Adanya forum lintas klub, panpel, dan aparat berwenang yang diinisiasi oleh operator liga dan federasi, untuk membahas reformasi standar operasional keamanan di dalam dan di luar stadion.
2. Adanya pihak yang harus bertanggungjawab atas insiden di Kanjuruhan, serta diproses hukum secara transparan dan seadil-adilnya.
3. Peniadaan jam kick-off yang terlalu malam, agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Federasi, operator, dan official broadcast harus mempertimbangkan rekomendasi dari klub yang berkoordinasi dengan panitia pelaksana dan aparat setempat.
4. Adanya reformasi sistematik di dalam kepengurusan ekosistem sepakbola Indonesia sebagai bentuk respons atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, sekaligus bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh demi masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik.
5. Jika tuntutan tersebut urung bisa dipenuhi, Persis mengajukan mosi tidak percaya sebagai pernyataan sikap klub.
Lolos dari Sanksi FIFA
Sepak bola Indonesia dipastikan lolos dari sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah mendapat surat dari FIFA perihal perkembangan dari pasca-tragedi Kanjuruhan.
"Kemarin, saya telah menerima surat dari FIFA. Ini tindak lanjut dari hasil pembicaraan saya melalui telepon dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino pada 3 Oktober 2022," ujar Jokowi di YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (7/10/2022).
"Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA."
"FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut."
"Selain itu akan dilakukan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, AFC, dan pemerintah Indonesia," terang Jokowi.
FIFA Minta Perubahan Waktu Kick-off
FIFA merangkum lima poin evaluasi yang harus dilakukan Pemerintah Indonesia agar Tragedi Kanjuruhan tak terulang pada masa depan. Satu di antaranya adalah poin untuk mengatur jadwal pertandingan.
FIFA meminta Pemerintah Indonesia untuk lebih siap dalam pengaturan jadwal pertandingan sepak bola. Langkah ini dilakukan agar tidak ada lagi jadwal pertandingan yang berpotensi memicu kerusuhan.
FIFA juga meminta pertandingan sepak bola Indonesia tidak ada yang digelar pada malam hari. Pertandingan diharapkan maksimal kick-off pada pukul 17.00 sore.
Selain itu, FIFA ingin pertandingan sepak bola di Indonesia hanya digelar pada akhir pekan. Ini dilakukan agar Tragedi Kanjuruhan tidak lagi terulang pada pertandingan-pertandingan dengan risiko tinggi.