Bola.com, Malang - Sepekan sudah tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang berlalu. Manajemen Arema FC, sampai saat ini masih melakukan satu aktifitas yang sama. Yakni berkunjung ke rumah duka dan aktif doa bersama.
Sebab, mereka masih fokus dengan 131 korban tragedi yang kehilangan nyawa saat kekacauan usai pertandingan Arema lawan Persebaya di BRI Liga 1.
Sekarang, korban yang dikunjungi tak hanya disekitar Malang. Tapi sudah di daerah perbatasan dan luar kota.
Asisten pelatih Arema, Kuncoro bersama beberapa pemain pernah berkunjung ke salah satu daerah paling ujung di Kabupaten Malang. Yakni daerah Gedangan, yang lokasinya dekat dengan Pantai Bajul Mati.
Lokasi Rumah Jauh, Akses Sulit
“Tiga hari lalu saya bersama Ahmad Alfarizi, Ikhfanul Alam dan Tito Hamzah dapat amanah dari manajemen berkunjung ke rumah korban di daerah Kabupaten Malang," kata Kuncoro.
"Ada satu rumah yang lokasinya jauh dan akses jalannya sulit. Saya membayangkan, bagaiamana suporter harus berjuang lewat jalan seperti itu saat berangkat dan pulang ketika memberi dukungan ke Stadion Kanjuruhan,” lanjutnya.
Jalanan Belum Beraspal
Dia menggambarkan jika jalan yang dilalui belum beraspal. Hampir 30 menit mereka harus melewati jalan berbatu yang licin ketika hujan.
Total, kurang lebih perjalanan dari rumah korban menuju Stadion Kanjuruhan memakan waktu 2 jam.
"Sedih rasanya melihat perjuangan suporter dengan perjalanan yang melelahkan, akhirnya jadi korban kejadian,” jelasnya.
Ban Selip
Ketika pulang dari dari Gedangan ke Kanjuruhan, rombongan pemain dan pelatih ini coba memilih akses lain untuk pulang. Yang lebih dekat dengan jalan raya.
Namun salah satu mobil yang dikendarai justru mengalami ban selip. Karena banyak lubang dan kondisinya licin waktu itu.
"Kami bawa dua mobil waktu itu. Sampai mobilnya Tito selip ban waktu pulang. Jadi, pengalaman suporter menuju stadion kami rasakan sekarang,” terang Kuncoro.
Berkunjung ke Rumah Korban
Hari-hari selanjutnya, Kuncoro dan rombongan masih berkunjung ke beberapa korban yang ada di perbatasan Kabupaten Malang bagian selatan.
Sedangkan beberapa pemain yang ada di sekitar Malang juga ditugasi berkunjung ke rumah korban. Seperti Rizky Dwi yang berasal dari Jember menjenguk korban yang ada di sekitar sana.
Asisten pelatih Arema, Singgih Pitono juga berkunjung ke rumah korban di daerah asalnya, Tulungagung.