Bola.com, Bandung - Ketua Viking Persib Club, Heru Joko, turut merasakan duka mendalam atas peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang. Dalam tragedi yang terjadi pada laga Arema FC versus Persebaya Surabaya itu menewaskan 131 orang.
Sebagai bentuk kepedulian, Viking menggelar doa bersama dan salat Gaib untuk korban Tragedi Kanjuruhan di GOR Saparua, Bandung, Sabtu (9/10/2022) malam WIB.
Dalam acara tersebut, beberapa suporter dari klub lain turut hadir, seperti The Jakmania (Persija), Panser Biru (PSIS), Bonek (Persebaya), SMeCK Hooligan (PSMS), dan Aremania (Arema FC).
Sebelum tragedi terjadi, Heru mengaku sempat bertolak menuju Malang untuk misi perdamaian Bobotoh dengan Aremania. Hasilnya, kedua suporter sepakat untuk mengakhiri permusuhan.
"Saya pribadi sebelum kejadian ke Malang, di sana sebelum Persib lawan Arema kami datang dan orang Malang sangat terbuka sama Bobotoh, mereka antusias menunggu Bobotoh," ujar Heru.
Sambutan Hangat
Selama berada di Malang, kata Heru, Bobotoh mendapat sambutan hangat dari Aremania. Bahkan, Arema FC memberikan tempat untuk Bobotoh agar bisa satu tribune saat laga Arema FC melawan Persib pada pekan ke-9 BRI Liga 1 2022/2023.
"Saya melihat animo bagaimana orang Malang sangat terbuka menyambut Bobotoh. Bahkan salah satu yang menyambut adalah korban Tragedi Kanjuruhan, Mas Nawi. Beliau antusias atas kedatangan kami kemarin," ungkapnya.
Saatnya Bersatu
Heru menyebut Tragedi Kanjuruhan menjadi momentum untuk suporter agar bersatu dan menghilangkan permusuhan. Pengorbanan Aremania jadi acuan untuk suporter lain agar lebih baik ke depannya.
"Yang pasti korban-korban di Malang adalah pahlawan suporter, jangan sia-siakan pengorbanan mereka, jadikan itu untuk kebersamaan dan kemajuan sepak bola Indonesia," katanya.
"Mungkin ini yang dimaksud almarhum mang Ayi Beutik (Panglima Viking) dulu, mungkin ada muaranya (perdamaian). Alhamdulillah kita bertemu, hikmahnya besar kita bisa dipertemukan," tambahnya.
Tak Disanksi FIFA
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah mendapat surat dari FIFA perihal perkembangan pasca-tragedi Kanjuruhan. Informasi yang disampaikannya adalah Indonesia tidak dikenai sanksi atas peristiwa memilukan di Malang pada akhir pekan kemarin.
Presiden Jokowi diketahui sudah mendapatkan surat resmi dari FIFA berkaitan dengan tragedi terbesar kedua dalam sepak bola di dunia. Beberapa saat setelah Tragedi Kanjuruhan, Jokowi langsung berkomunikasi dengan FIFA.
"Surat dari FIFA ini adalah tindak lanjut pembicaraan saya per telepon dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada 3 Oktober 2022 lalu. Berdasarkan surat tersebut, Alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," terang Presiden Jokowi dalam pernyataan resmi (7/10/2022).