Cara Manajemen Arema FC Menghilangkan Trauma Pemain Setelah Tragedi Kanjuruhan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 09 Okt 2022, 19:30 WIB
Kiper Arema FC, Adilson Maringa, menamburkan bunga di depan monumen patung Singa Tegar yang jadi ikon Stadion Kanjuruhan, sebagai tanda berduka cita atas meninggalnya ratusan Aremania setelah Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Arema FC masih belum menjalani aktivitas latihan sejak Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Sampai saat ini, Ahmad Alfarizi dkk. hanya mengunjungi korban dan doa bersama.

Ada 131 korban jiwa dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Begitu banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia membuat pemain Arema FC mengalami trauma dan merasa bersalah.

Advertisement

Andai Arema FC bisa memenangi pertandingan itu, potensi kekacauan setelah pertandingan sangat kecil. Kekalahan dan tragedi itu pun membuat para pemain merasakan trauma. Apalagi mereka melihat langsung banyaknya jenazah di lantai 1 Stadion Kanjuruhan saat itu.

Bahkan untuk menjaga perasaan para pemain, saat ini manajemen klub menjauhkan mereka dari awak media demi mengurangi rasa trauma tersebut.

"Kami tidak bisa berbicara ke media untuk saat ini," ujar seorang pemain senior Arema FC.

 

2 dari 5 halaman

Enggan Berkomentar dan Bakal Dihadirkan Psikolog

Javier Roca berusaha menenangkan Gian Zola (kanan) yang menangis saat tiba di Stadion Kanjuruhan. (AFP/Juni Kriswanto)

Para pemain Arema FC tidak mau memberikan komentar kepada media massa menjadi instruksi dari manajemen klub. Bahkan saat sambutan hari ketujuh doa bersama di Stadion Kanjuruhan, manajer Arema FC, Ali Rifki, yang hadir menjadi wakil dari para pemain.

Padahal waktu itu sebagian besar pemain hadir dan ikut doa bersama.

Tidak menutup kemungkinan jika nanti ada kejelasan kompetisi, Arema FC akan mendatangkan psikolog untuk memulihkan psikis pemain. Hal itu juga sempat disampaikan oleh pelatih Javier Roca dua hari setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan.

 

3 dari 5 halaman

Sebagian Pemain Pulang ke Kampung Halaman

Suasana mengharukan menyelimuti saat mereka berada ditengah lapangan. Mereka tidak dapat menyembunyikan rasa sedih hingga tangisan kembali pecah. (AFP/Juni Kriswanto)

Saat ini, tim Arema FC belum berkumpul kembali. Beberapa pemain bahkan pulang ke kampung halaman sembari membawa amanah dari manajemen klub untuk berkunjung ke rumah korban dari Tragedi Kanjuruhan.

Seperti halnya yang dilakukan Rizky Dwi ke Jember dan asisten pelatih Singgih Pitono ke Tulungagung. Sementara itu, para pemain asing Arema FC tetap berada di Malang.

Pemain Arema FC yang berasal dari luar Jawa pun tetap berada di Malang. Mereka masih menunggu informasi lebih lanjut dari manajemen tim mengenai aktivitas klub.

4 dari 5 halaman

Kompetisi Dihentikan

Presiden Jokowi meninjau langsung kondisi Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Rabu (5/10/2022). (AFP/Handout/Indonesia Presidential Palace)

Sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo, kompetisi sepak bola Indonesia, mulai dari Liga 1 hingga Liga 3 saat ini dihentikan sementara. Kompetisi dihentikan hingga waktu yang tidak ditentukan. 

Investigasi menyeluruh yang dilakukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan akan menentukan kapan kompetisi sepak bola di Indonesia akan bergulir kembali, di mana Presiden Jokowi meminta kompetisi dihentikan sampai proses investigasi menyeluruh selesai dilakukan.

5 dari 5 halaman

Posisi Klub-Klub Liga 1

Berita Terkait