Sesepuh Aremania: Jangan Ada Fakta Terselubung di Tragedi Kanjuruhan, Kami Kawal Sampai Penghabisan

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 09 Okt 2022, 20:38 WIB
Tokoh Aremania, Anto Baret memberikian keterangan saat konferensi pers mengenai Kabar Damai dari Aremania untuk Perdamaian Suporter Indonesia yang berlangsung di Lowokdoro, Malang, Sabtu (08/10/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Malang - Sesepuh atau tokoh Aremania, Anto Baret, mendesak supaya tidak ada fakta yang terselubung atau disembunyikan dari tragedi Kanjuruhan yang memakan korban meninggal 131 orang. Dia menyatakan akan mengawal penyelesaian kasus tersebut hingga penghabisan. 

Tragedi Kanjuruhan membuat Malang berduka. Lebih dari seratus orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka setelah laga Arema FC kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Minggu (9/10/2022). 

Advertisement

Penonton banyak yang meninggal diduga karena efek tembakan gas air mata yang dilakukan berulang-ulang. Korban bukan hanya orang dewasa, tapi tidak sedikit yang masih anak-anak. 

"Sebagai warga Malang, saya hanya ingin jangan sampai ada fakta yang tersembunyi atau terselubung. Kalau ada sampai ada fakta yang tersembunyi, sampai titik darah penghabisan saya akan mengawal," kata Anto Baret, Sabtu (9/10/2022). 

"Kita orang Malang punya kultur, kalau ya, ya iya, kalau enggak ya enggak. Kami tidak meminta apa-apa, hanya ingin supaya hukum ditegakkan seadil-adilnya," sambung tokoh Aremania yang juga budayawan tersebut. 

 

2 dari 4 halaman

Tunggu Keputusan Seadil-adilnya

Anto Baret mengatakan keputusan hukum yang adil sangat ditunggu semua pihak, terutama keluarga korban, hingga Aremania. 

"Jika hukum ditegakkan seadil-adilnya dalam keputusan, maka bisa menjadi penyiram luka. Namun, jika sampai setelah sidang tidak ada keadilan, maka luka akan semakin menganga," imbuhnya. 

"Sekarang ada tim independen, ada Pak Jokowi, ada Pak Mahfud, itu harapan kami. Semoga mereka mendengar saudara-saudara kita, membuka semua sesuai fakta di lapangan." 

 

3 dari 4 halaman

Aksi Damai

Dari kiri ke kanan: Tokoh Aremania Anto Baret, Amin Fals Aremania Jalur Gaza, Tokoh masyarakat Malang Heri Cahyono, dan Ade Herawan meneriakkan salam Arema, "Salam Satu Jiwa" saat konferensi pers mengenai Kabar Damai dari Aremania untuk Perdamaian Suporter Indonesia yang berlangsung di Lowokdoro, Malang, Sabtu (08/10/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 tak akan pernah bisa dilupakan oleh suporter sepak bola Indonesia. Sebanyak 131 orang kehilangan nyawa karena kekacauan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Ketika para suporter mengawal kasus ini diusut hingga tuntas, aksi positif lain juga berjalan, yakni perdamaian antar suporter. Bukan hanya untuk Aremania dengan Bonekmania yang selama ini jadi rival. Tapi juga perdamaian seluruh suporter di Indonesia.

Sebuah aksi damai dilakukan, Sabtu (8/10/2022) di kediaman tokoh Aremania, Anto Baret, di Lowokdoro, Malang.

Puluhan Aremania hadir di sana untuk merapatkan barisan, termasuk para tokoh di masing-masing korwil (koordinator wilayah) Aremania hingga tokoh masyarakat. Seperti Ade Herawanto (mantan Kadispangtan Kota Malang), Heri Cahyono (tokoh masyarakat) dan lainnya.  

 

4 dari 4 halaman

Kabar Damai

Tokoh Aremania, Anto Baret memberikian keterangan saat konferensi pers mengenai Kabar Damai dari Aremania untuk Perdamaian Suporter Indonesia yang berlangsung di Lowokdoro, Malang, Sabtu (08/10/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pertemuan ini diberi tajuk Kabar Damai dari Aremania untuk Perdamaian Suporter se Indonesia.

“Hari ini kami menyatakan sikap tentang perdamaian. Saya sudah bicara banyak sebelumnya dengan Andi Peci (pentolan Bonekmania). Dia bilang adik-adik sudah dalam suasana yang dingin. Tapi alangkah indahnya jika pernyataan kedamaian ini dibarengi dengan saudara suporter lain di seluruh Indonesia,” kata Anto Baret.

Artinya, Aremania tak hanya ingin berdamai dengan Bonek yang selama ini punya sejarah kelam. Tapi juga antarsuporter lainnya.

“Kami semua di sini sebagai warga Malang karena panggilan jiwa. Ingin mengawal kasus tragedi Kanjuruhan dan perdamaian antar suporter ini selama-lamanya. Adik-adik yang sudah almarhum dijadikan pahlawan perdamaian,” tegasnya. 

Berita Terkait