Bola.com, Jakarta - Seorang warga Arab Saudi Abdullah Alsulmi melakukan hal unik jelang Piala Dunia 2022. Dia melakukannya setelah melihat acara televisi di mana seorang pejabat senior Qatar menjanjikan pengalaman "luar biasa".
Pria berusia 33 tahun itu berpikir bakal datang ke negara tetangga Arab Saudi untuk mendukung timnya di Piala Dunia 2022. "Saya akan pergi ke Doha tidak peduli apa, bahkan jika saya harus berjalan!" ujarnya.
Meski Arab Saudi dan Qatar merupakan negara tetangga yang saling berdekatan tetapi jarak yang harus Alsulmi tempuh cukup jauh jika berjalan kaki. Dia harus berjalan kaki sejauh 1.600 kilometer dari Jeddah Arab Saudi ke Doha Qatar.
Jarak tersebut serupa lebih dari dua kali jarak Jakarta ke Surabaya yang sekitar 700 kilometer. Jadi Alsulmi serupa berjalan kaki pulang pergi Jakarta-Surabaya.
Lalu apa tujuan, kesulitan dan berapa lama waktu yang ditempuh Alsulmi untuk menuju Doha dengan berjalan kaki demi Piala Dunia 2022? Mari kita simak ceritanya.
Terdokumentasi
Alsulmi diperkirakan memerlukan waktu dua bulan untuk berjalan kaki dari Jeddah ke Doha. Selama perjalanannya, dia mendokumentasikan setiap kegiatan ke akun Snapchat miliknya dengan ribuan pengikut.
Meski Arab Saudi bukan tuan rumah Piala Dunia, Alsulmi mengatakan sangat antusias menyambut turnamen sepak bola yang pertama kali berlangsung di Timur Tengah. Menurutnya Piala Dunia 2022 adalah tonggak sejarah bagi semua orang Arab.
"Kami ingin mendukung Piala Dunia," Kata Alsulmi pekan lalu saat dirinya tiba di kota Al-Khasrah, 340 kilometer barat daya Riyadh. "Saya menganggap diri saya seperti orang Qatar yang sangat tertarik dengan Piala Dunia ini dan kesuksesannya," sambung pria yang mengenakan topi lebar dan membawa ransel berbendera Arab Saudi dan Qatar.
Matahari
Sebelumnya, Alsulmi memang memiliki pengalaman melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki. Dia pernah melakukannya di Kanada maupun di Australia yang menjadi tempat tinggalnya dulu.
Namun, dia mengatakan ternyata perjalanan melintasi semenanjung Arab, medannya lebih berat. Hal ini karena dia harus berjalan lebih pagi hingga pukul 10.30 untuk beristirahat dari panasnya sengatan matahari dan melanjutkan perjalanannya dari sore hingga sampai matahari terbenam.
Terkadang dia berjalan di malam hari untuk mempertahankan tujuannya sekitar 35 kilometer per hari. Untuk menjaga bebannya tetap ringan, Alsulmi hidup dari makanan yang dia beli di jalan sambil mandi dan mencuci pakaiannya di Masjid.
Kalajengking
Posting media sosialnya menangkap detail kehidupan di jalan, dari yang biasa hingga yang mengancam. Saat dia hendak pergi tidur di dalam tenda, Alsulmi melihat ada kalajengking yang berada di sekitar tendanya.
Dia juga merekam percakapan dengan orang-orang Saudi yang dia temui di sepanjang jalan. Banyak di antaranya menawarkan makanan ringan dan jus untuk membuatnya terus maju.
"Ada saat-saat pasang surut, tetapi ketika saya bertemu orang-orang dan mendengar kata-kata manis ini 'kami akan mengikuti Anda di akun Anda dan mendukung Anda' ini mendorong saya untuk menyelesaikannya," katanya.
Melintas di Berbagai Medan
Alsulmi terkadang juga berusaha menemukan rute terdekat. Caranya dengan sesering mungkin untuk memotong dari jalur utama dan menemukan jalur alternatif di beberapa rutenya.
Saat mengambil rute alternatif, dia mendapati pemandangan yang bervariasi. "Berjalan dari Jeddah ke Doha, setiap 100 kilometer saat mendapati pemandangan yang berbeda," ungkapnya.
"Maksud saya, 100 kilometer pertama ada bukit pasir, lalu gunung, lalu datang gurun, lalu pertanian, " katanya. "Saya akan melalui semua medan di satu negara dalam dua bulan. Ini adalah hal yang indah," imbuhnya.
Olahraga Sederhana
Alsulmi berharap bahwa dengan posting tentang pengalamannya dapat menginspirasi warga lainny di Arab Saudi lainnya. Dia ingin mengkampanyekan supaya olahraga jalan kaki atau trekking dapat populer di Arab Saudi.
"Ketika saya melakukan ini, saya ingin menyampaikan kepada orang-orang bahwa hiking dan berjalan adalah olahraga yang indah. Bahkan jika cuaca sulit di sini di Arab Saudi, bahkan jika medannya sulit. Kita bisa melakukannya," katanya.
"Ini adalah olahraga untuk orang-orang sederhana. Anda hanya perlu tas dan beberapa hal sederhana, dan tenda dan alam," jelasnya. Jika semua berjalan sesuai rencana, Alsulmi akan tiba di Doha pada waktunya untuk pertandingan pembukaan Arab Saudi melawan Argentina pada 22 November.
Berharap ke Timnas Arab Saudi
Alsulmi berharap dia dapat segera datang tepat waktu dan melihat Timnas Arab Saudi menghadapi Argentina secara langsung. Ini akan menjadi momen kesetiaan yang terbagi, karena Argentina adalah tim favoritnya.
Empat hari kemudian, dia memiliki tiket untuk pertandingan Green Falcons melawan Polandia. Harapannya tinggi supaya Arab Saudi mengulang debutnya di Piala Dunia 1994 dengan lolos ke babak sistem gugur.
"Tahun ini kami punya pemain bagus. Pelatihnya adalah pelatih Prancis yang hebat Herve Renard," katanya. "Kami berharap dan berharap bahwa tahun ini tim akan memberikan kinerja yang luar biasa," harapnya.