Bola.com, Malang - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengantongi sejumlah barang bukti dari insiden yang merenggut lebih dari seratus jiwa dan melukai ratusan orang lainnya.
Hal ini didapat tim bentukan Menko Polhukam, Mahfud MD, ini dari beberapa hari kunjungan mereka ke Malang.
Dalam kunjungannya ke Malang, TGIPF mendapat berbagai rekaman CCTV dan selongsong gas air mata yang ditemukan di lapangan. Barang-barang bukti ini nantinya akan diolah oleh tim.
TGIPF juga mengunjungi Stadion Kanjuruhan, yang menjadi lokasi tragedi tersebut. Mereka melihat pintu-pintu tempat sebagian besar korban dalam tragedi tersebut jatuh.
Kumpulkan Kesaksian
Tak hanya mengumpulkan barang bukti, TGIPF juga mengumpulkan sejumlah kesaksian.
Bukan cuma bertemu dengan korban dan saksi mata, mereka juga sempat bertemu dengan petugas polisi, Brimob, security officer, panitia pelaksana, aparat TNI, dan steward yang bertugas pada saat tersebut.
"Saat bertemu dengan para saksi dan korban, berbagai alat bukti penting kami dapatkan, ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen," ucap salah seorang anggota TGIPF, Akmal Marhali.
Bertemu Tim Gabungan Aremania
Selain itu, dalam kunjungannya ke Malang, TGIPF juga bertemu dengan Tim Gabungan Aremania, yang juga ikut mengusut Tragedi ini.
Dalam pertemuan tersebut, TGIPF menerima sejumlah harapan dan tuntutan dari Tim Gabungan Aremania.
"Kepada TGIPF, teman-teman Aremania ramai-ramai menyampaikan kesaksian mereka secara bergantian dari berbagai tribun," kata Akmal.
"Mereka juga menyampaikan tuntutan kepada penyelenggara kompetisi," sambungnya.
Temui Korban Tragedi Kanjuruhan
Dalam kesempatan yang sama, TGIPF juga bertemu dengan beberapa korban dan saksi mata Tragedi Kanjuruhan. Didampingi salah seorang anggota Tim Gabungan Aremania, Akmal Marhali, bertemu dengan korban luka-luka dari tragedi ini.
Akmal mendengar kesaksian para korban tersebut. Pria yang juga koordinator Save Our Soccer ini pun melihat kondisi para korban tersebut yang masih belum pulih pasca-Tragedi Kanjuruhan. Mata mereka masih memerah. Dada mereka pun masih sesak.
"Rawat kontrol para korban harus juga menjadi perhatian semua pihak, termasuk efek trauma dan psikologis para korban, baik yang mengalami luka berat, sedang maupun yang luka ringan," tandas Akmal.
Sumber asli: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah, Published 10/10/2022)