Liga Inggris: Jantung Bermasalah, Gelandang Brighton Pensiun di Usia 24 Tahun

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 10 Okt 2022, 21:15 WIB
Geladang Brighton, Enock Mwepu (tengah) merayakan kemenangan yang didapat timnya atas Manchester United (MU). (Dok. Brighton)

Bola.com, Jakarta - Gelandang Brighton and Hove Albion, Enock Mwepu, terpaksa pensiun pada usia 24 tahun setelah didiagnosa mengidap penyakit jantung bawaan, Senin (10/101/2022).

Kondisi tersebut, yang dapat memburuk dari waktu ke waktu, akan menempatkan Enock Mwepu pada risiko yang sangat tinggi jika ia terus bermain sepak bola kompetitif.

Advertisement

Enock Mwepu, warga negara Zambia, memulai kariernya di negara asalnya sebelum menandatangani kontrak dengan klub Austria Red Bull Salzburg pada 2017.

Ia bergabung dengan Brighton & Hove Albion pada tahun 2021. Baru setahun, Enock Mwepu mesti pensiun lebih dini.

 

2 dari 5 halaman

Sakit di Penerbangan

Enock Mwepu jatuh sakit saat dalam penerbangan untuk bergabung dengan Zambia selama jeda internasional. Dia menghabiskan waktu di rumah sakit di Mali, sebelum kembali ke Brighton untuk menjalani tes lebih lanjut.

Enock telah diberi tahu bahwa demi keselamatannya sendiri, sebaiknya dia berhenti bermain sepak bola.

"Hati kami semua benar-benar hancur untuk Enock. Dia dan keluarganya mengalami beberapa minggu yang traumatis dan sementara kami hanya bersyukur dia telah melewati periode itu, dia telah melihat karier yang menjanjikan dipotong pada usia yang begitu muda," kata Tony Bloom, pemilik klub.

"Sebagai klub, kami akan memberinya semua cinta, bantuan, dan dukungan yang kami bisa untuk membuat pemulihan penuh, dan kemudian saat dia memutuskan langkah selanjutnya dalam hidupnya."

 

3 dari 5 halaman

Apa Kata Enock?

Pernyataan haru keluar dari mulut Enock Mwepu. Ia berterima kasih kepada semua orang yang telah memberikannya dukungan.

"Seorang anak laki-laki dari kota kecil Zambia bernama Chambishi memiliki beberapa berita untuk dibagikan," kata Enock Mwepu dinukul dari laman resmi klub.

"Dia berdiri kuat untuk mengejar mimpinya bermain sepak bola di level tertinggi, dan dengan anugerah Tuhan dia mewujudkan mimpinya dengan mencapai Liga Inggris."

"Beberapa mimpi, bagaimanapun, berakhir sehingga dengan kesedihan saya mengumumkan perlunya gantung sepatu karena saran medis yang saya terima. Namun, ini bukan akhir dari keterlibatan saya dengan sepak bola. Saya berencana untuk tetap terlibat dalam beberapa kapasitas."

"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk berterima kasih kepada semua orang yang mendukung saya dalam perjalanan sepak bola saya, termasuk istri dan keluarga saya, agen saya 12MAN, Federasi Zambia, semua klub saya sebelumnya, rekan satu tim dan pelatih dan terutama semua orang di Brighton & Hove Albion."

4 dari 5 halaman

Posisi Brighton Saat Ini

Berita Terkait