Polri Konfirmasi Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan Sudah Kadaluwarsa

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 10 Okt 2022, 19:56 WIB
Ilustrasi - Duka Cita Sepak Bola Warna Hitam - Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Pengusutan tragedi Kanjuruhan terus berlangsung. Teranyar, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membenarkan bahwa gas air mata yang ditembakan ke tribune sudah kadaluwarsa.

Hal ini diungkapkan Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri. Hanya menurutnya, pihaknya belum tahu pasti berapa jumlah yang digunakan.

Advertisement

"Ada beberapa gas air mata yang ditemukan tahun 2021, saya masih belum tahu jumlahnya, tapi ada beberapa," kata Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin (10/10/2022).

 

2 dari 5 halaman

Ada Tiga Jenis

Tragedi memilukan kembali mewarnai sepak bola tanah air. Kerusuhan hingga menelan korban jiwa terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Lebih lanjut, Dedi menyebut bahwa ada tiga jenis gas air mata yang digunakan atau biasa digunakan oleh Polri saat penanganan massa.

Semuanya masih akan didalami sambil mencari temuan-temuan baru. Adapun di tragedi Kanjuruhan, yang digunakan adalah gas air mata warna merah dan biru.

"Saya masih belum tahu jumlahnya, itu yang masih didalami, tapi yang jelas ada beberapa. Sebagian besar yang digunakan, ya tiga jenis ini yang digunakan," ujarnya.

 

3 dari 5 halaman

Yang Mana yang Digunakan?

Polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Penggunaan gas air mata dalam sepak bola dilarang keras oleh FIFA. Apalagi jika yang digunakan sudah kadaluwarsa.

Dedi menuturkan, gas air mata pada umumnya tidaklah mematikan sekalipun dengan tingkatan paling tinggi. Hanya memang, lain cerita kalau sudah kadaluwarsa.

"Kalau klaster dalam jumlah kecil yang digunakan adalah gas air mata tingkat sedang, gas air mata dalam tingkat tertinggipun tidak ada yang mematikan," kata Dedi.

"Jadi, kalau misalnya sudah expired, justru kadarnya berkurang secara kimia, kemudian kemampuan gas air mata ini juga menurun."

 

4 dari 5 halaman

Ditembakkan 11 Personel

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022), mengatakan ada 11 tembakan gas air mata yang dilepaskan petugas dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Menurut Kapolri, penembakan gas air mata tersebut tujuh di antaranya ditembakkan ke tribun selatan Stadion Kanjuruhan.

"Terdapat 11 personel yang menembakkan gas air mata, ke tribun selatan kurang lebih tujuh tembakan, utara satu tembakan dan ke lapangan tiga tembakan," kata Sigit.

Sumber: Antaranews

5 dari 5 halaman

Persaingan di Liga 1 2022/2023