Bola.com, Malang - Tragedi Kanjuruhan tak hanya menghadirkan duka bagi para pencinta sepak bola. Tragedi yang menelan lebih dari seratus korban jiwa tersebut juga menimbulkan duka bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk atlet-atlet yang akan bertanding di Mansion Sports Malang Indonesia International Challenge 2022.
Doa terus mengalir sejak tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) dari sejumlah elemen, mulai dari suporter, pemain, maupun penggerak sepak bola, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Otoritas sepak bola nasional, termasuk pemerintah Indonesia, juga terus berupaya untuk tidak sekadar menemukan siapa pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan, tapi juga mencarikan solusi agar kejadian serupa tak terulang kembali.
FIFA, sejauh ini, tidak memberikan sanksi kepada federasi sepak bola Indonesia atau PSSI. Mereka bahkan berencana berkantor di Jakarta guna membantu bal-balan Tanah Air bisa berbenah dan bangkit dari tragedi Kanjuruhan.
Dukungan dan Doa dari Atlet Bulutangkis
Sebagai ungkapan duka cita, para atlet bulutangkis Indonesia yang akan bertanding pada dua kejuaraan di Malang melakukan doa bersama dan tabur bunga di Patung Singa Arema, yang terletak di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Agenda ini dilakukan pada Senin (10/10) sore, sebelum mereka mulai bertanding pada keesokan harinya.
Ada tujuh orang pebulu tangkis yang mengikuti acara ini. Mereka adalah Ikhsan Rumbay, Pramudya Kusumawardana, Rahmat Hidayat, Aisyah Salsabila Putri Pranata, Sofy Al Mursira Asharunnisa, dan Febi Setianingrum. Rombongan ini dipimpin Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy.
"Ada tujuh pemain yang di sela-sela kesibukan mereka mewakili untuk memberikan penghiburan sekaligus memberi tambahan semangat kepada publik Malang," ucap Broto, kepada Bola.net.
Tujuh pemain ini bersama sejumlah pemain lain sudah berada di Malang untuk mengikuti gelaran Mansion Sports Malang Indonesia International Challenge 2022. Ajang ini akan digelar di GOR Platinum Araya, Kota Malang, 11-16 Oktober.
Tanda Duka Cita
Menurut Broto, agenda doa bersama dan tabur bunga ini merupakan ungkapan duka cita dan empati mereka atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Mereka berharap agar ini menjadi salah satu bentuk dukungan kepada para korban.
"Kepada para korban yang masih sakit agar segera sembuh dan yang meninggal diberi tempat terbaik di sisi Allah," tutur Broto.
"Kami berharap agar dukungan ini memberi tambahan semangat agar publik Malang bisa menggelar ajang-ajang olahraga, termasuk Mansion Sports Indonesia International Challenge," ia menambahkan.
Ungkapan duka cita juga akan diwujudkan dalam bentuk mengheningkan cipta sebelum pertandingan pertama turnamen tersebut, Selasa (11/10) pagi.
Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah, published 10/10/2022)