Dihadapan redaksi yang hadir, Bima Sinung menyebut, tragedi itu sebagai tamparan telak kepada seluruh insan sepak bola Tanah Air. Pihak-pihak yang terkait dengan sepak bola nasional pun harus melakukan introspeski. Termasuk pihak klub, PSSI, kelompok suporter, PT LIB, dan juga pihak keamanan. (Bola.com/Arief Bagus)
Bima Sinung juga melihat Tragedi Kanjuruhan sebagai titik balik rekonsiliasi antar suporter terutama tiga kelompok suporter besar di Jawa Tengah dan DIY, yakni PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, dan Persis Solo. (Bola.com/Arief Bagus)
Bima Sinung kemudian berhadap proses rekonsiliasi antarsuporter itu harus dijaga. Manajemen PSIM pun disebut sedang menjalin komunikasi dengan manajemen PSS dan Persis Solo. (Bola.com/Abdul Azis)
Bima Sinung menyinggung masalah infrastruktur yang tak terawat dengan baik. Hal itu terjadi karena keterbatasan pemerintah daerah untuk menyediakan dana pemeliharaan fasilitas stadion. Ia menawarkan kedepannya agar stadion di Indonesia bisa diserahkan ke pihak swasta dalam hal ini klub untuk pengelolaannya. (Bola.com/Arief Bagus)