Tentang Pertandingan Itu di Piala Dunia : Balas Dendam Timnas Belanda, Nelangsa Menerjang Spanyol

oleh Choki Sihotang diperbarui 11 Okt 2022, 11:07 WIB
Robin van Persie merupakan top skor sepanjang masa Timnas Belanda. Ia telah mencetak 50 gol dari 102 penampilannya. Salah satu gol yang paling diingat oleh publik sepak bola kala dirinya mencetak gol indah ke gawang Spanyol pada Piala Dunia 2014. (AFP/Lluis Gene)

Bola.com, Jakarta Tak ada yang bisa dibanggakan dari Timnas Spanyol, saat tim berjuluk La Furia Roja itu tampil di Piala Dunia 2014. Menyambangi Brasil sebagai juara bertahan, setelah empat tahun sebelumnya menjadi yang terbaik di Piala Dunia 2010, Spanyol hancur sehancur-hancurnya.

Bagaimana tidak, armada Vicente del Bosque terkapar di fase grup. Bareng Cile, Timnas Belanda, dan Australia, Spanyol hanya mampu mengemas sebiji kemenangan. Tanda-tanda kehancuran sudah terlihat jelas kala melakoni laga pembuka kontra Belanda.

Advertisement

Tanpa perlawanan sama sekali, Iker Casillas dkk digebuk 1-5. Sebenarnya, Spanyol sempat unggul lebih dulu pada menit ke-27 via Xabi Alonso, yang sukses mengeksekusi tendangan penalti.

 

2 dari 5 halaman

Bangkit Mengerikan

Namun Belanda bisa bangkit dan akhirnya memenangkan duel melalui dwigol Robin van Persie dan Arjen Robben, serta sebiji lesakan Stefan de Vrij. Bagi Belanda, hasil ini lebih dari sebuah kemenangan.

Keduanya pernah bersua di final Piala Dunia 2010. Belanda di atas angin, diprediksi bisa mengatasi Tim Matador sekaligus menyudahi kutukan dua kali gagal di final yakni 1974 dan 1978. Namun, Belanda kembali terjungkal. Spanyol menang 1-0. Dan kini mereka suskes menuntaskan dendam.

Spanyol bisa saja terhindar dari kekalahan memalukan, mengingat starting XI mereka yang sangat mengerikan. Berbekal formasi 4-3-3, nama-nama moncer seperti Sergio Ramos, Gerard Piqué, Xabi Alonso, Andrés Iniesta, Xavi, serta David Silva diyakini bisa meraih hasil positif.

 

3 dari 5 halaman

Tak Bertaji

Iker Casillas menegaskan bahwa target timnya di Piala Dunia 2014 adalah untuk mempertahankan trofi yang sudah berhasil mereka rebut empat tahun silam, Brasil, Jumat (13/6/2014) (AFP Photo/LLUIS GENE).

Pemain-pemain ini, pada 2012, membawa Spanyol memenangkan Euro. Secara permainan, Spanyol juga tak jelek-jelek amat. Xavi mampu melakukan 78 passing, Sergio Busquets 73 passing, Sergio Ramos dan Iniesta masing-masing sebanyak 68 passing.

Betapa berbedanya dengan Belanda. Pelatih Louis van Gaal mewarisi skuad yang mulai menua. Empat pilar yaitu Robin van Persie, Wesley Sneijder, Arjen Robben, dan Rafael van der Vaart tidak tampil di Euro 2012. Mereka juga akan berusia 30 tahun di Piala Dunia 2014.

 

4 dari 5 halaman

Hilang Kualitas

Secara umum, ini adalah tim yang kehilangan banyak kualitas dibandingkan dengan tim yang mencapai final di Afrika Selatan. Tapi Van Gaal tak patah arang. Dia bereksperimen dengan formasi.

Dia memilih menggunakan formasi 3-5-2, mengandalkan jam terbang dan kematangan Van Persie dan Robben. Skenario berjalan lancar. Der Oranje pesta gol.

 

5 dari 5 halaman

Sanggup Bangun Spanyol?

Timnas Spanyol era Luis Enrique ini dihuni pemain muda berkualitas dengan rata-rata umur 25 tahun. Besaran harga total tim Matador itu mencapai 784 juta euro atau setara dengan Rp12,3 miliar. (AFP/Jorge Guerrero)

Setelah dipermak Belanda, Spanyol juga kalah 0-2 dari Cile. Tersingkir, Del Bosque menerimanya dengan lapang dada. "Sulit untuk menyebutkan satu alasan tepat karena hal ini disebabkan banyak hal. Faktor fisik, taktik, dan aspek kepelatihan," kata Bosque, kala itu.

Kegagalan ini tentunya jadi pelajaran yang sangat bagi Spanyol di Piala Dunia 2022. Pertanyaan sederhana, seberapa jauh mereka akan melangkah di Qatar?

Sumber: Theanalyst

Berita Terkait